NewsPemerintahan

Pasca Viral Kloset MCC Tanpa Bilik, Pemkot Malang Akui Lalai

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Warga Kota Malang dihebohkan dengan lokasi tak wajar kloset di toilet lantai 3 gedung Malang Creative Center (MCC). Pasalnya kloset jongkok tersebut berada di luar bilik kamar mandi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Dandung Djulharjanto mengatakan, desain kloset jongkok memang seperti itu.

“Benar mas, memang desainnya kayak gitu,” kata Dandung, Selasa (13/12) via telepon.

Sebaliknya Kepala Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Syah mengaku lalai. Dia mengatakan, pihaknya memang tidak bisa mengontrol pembangunan gedung secara menyeluruh.

“Mungkin itu ada yang terselip (kloset belum diberi sekat), karena kami controlling tidak menyeluruh,” ujar Eko, Rabu (14/12/22).

Kepada reporter City Guide FM, Eko menambahkan, harusnya sebuah kloset itu memang tertutup atau berada di dalam bilik kamar mandi.

“Kalau menurut saya pribadi, etikanya harus ada sekat. Sehingga, tidak mengundang kesan yang lainnya,” tuturnya.

Sedangkan terkait pernyataan Kepala DPUPRPKP Kota Malang tersebut, Eko meyakini bahwa ada yang terselip. Ia menyebut, kloset tanpa sekat penutup itu lepas dari pengawasan. Sementara itu, sekretaris Komisi B Arif Wahyudi mengatakan pihaknya sudah berulang kali mengkritisi persoalan gedung MCC tersebut.

“Sudah lama komisi B mengkritisi masalah tersebut, tapi rupanya pemerintah kebingungan harus berbuat apa, karena bangunan itu masih menjadi kewajiban pemborong untuk perawatannya,” sebut Arif.

Lebih lanjut Arif, Pemkot Malang harus bisa bergerak cepat untuk menambah penutup kloset nyeleneh itu. Bukannya malah bertindak setelah viral di media sosial. Adanya kloset tanpa bilik ini, Arif menganggap, pengawasan dari Pemkot Malang terhadap proyek ini sangat lemah.

“Padahal pemerintah sudah sering memanfaatkan bangunan itu untuk berkegiatan di sana. Hal ini menunjukkan pengawasan dari pemerintah atas apa yang dibangun sendiri sangat lemah,” tegasnya.

Terkait tanggapan berbeda dari Diskopindag Kota Malang dan DPUPRPKP Kota Malang, Arif menggang seharusnya tak perlu ada saling menyalahkan antar perangkat daerah. Daripada saling menyalahkan adalah saling memperbaiki kesalahan itu.

“Itu bukan hal sulit untuk menutup kloset. Saya minta sebelum peresmian segera lakukan pembenahan atas apa yang menjadi sorotan publik,” tandasnya. (rep)

Reporter : Oky Novianton

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x