NewsPemerintahan

Ini Dia Polisi Sampah Jembatan Gadang, Halau Oknum Bebal

Warga RW 5 Kelurahan Bumiayu yang berinisiatif membangun pos pantau sampah di Jembatan Gadang. (Foto : Muhammad Ihya Ulumuddin)
Warga RW 5 Kelurahan Bumiayu yang berinisiatif membangun pos pantau sampah di Jembatan Gadang. (Foto : Muhammad Ihya Ulumuddin)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Entah sebutan apa yang tepat bagi oknum yang gemar membuang sampah sembarangan, seperti di atas Jembatan Gadang. Bagaimana mungkin, mereka secara sadar membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya?

Sampai-sampai warga setempat harus membuat pos pantau agar tidak ada yang membuang sampah di sana. Pos pantau itu terhitung sudah 10 hari terpasang di sebelah timur jembatan. Ketua RW 5 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Gadang, Jaya menceritakan asal muasal munculnya ide ini.

“Sebelumnya kita bersama Camat Kedungkandang, Lurah Bumiayu dan perangkat Kelurahan Kebonsari mengadakan rapat di Kantor DLH. Salah satunya membahas sampah menumpuk di Jembatan Gadang. Memang solusinya adalah membuat TPS baru di sekitar Bumiayu,” kata Jaya.

Meski ada solusi membuat TPS baru, solusi kebiasaan membuang sampah di jembatan itu masih belum ada titik temu. Akhirnya, pihaknya berinisiatif membuat pos pantau secara swadaya.

“Karena RW saya paling dekat ke lokasi pembuangan itu. Jadi seolah-olah warga saya yang membuang sampah di sana. Padahal saya sudah mengumpulkan para ketua RT agar ada pengangkut sampah dari rumah-rumah. Alhamdulillah sudah berjalan,” lanjutnya.

Baca juga :

Ternyata, barulah ketahuan bahwa oknum pelaku pembuang sampah sembarangan itu warga luar Bumiayu. Terutama mereka yang melintas dari arah selatan dan timur maupun yang hendak belanja di Pasar Induk Gadang.

Jaya mengaku saat awal-awal memantau dan menghalau oknum pembuang sampah sembarangan itu sangat berat. Apalagi, si oknum itu malah marah-marah dan tidak terima saat ditegur untuk tidak membuang sampah di atas jembatan.

“Alhamdulillah banyak warga yang antusias. Ada juga warga Gadang Gang 15 itu memberi support ke kita. Kalau bisa jangan hanya di Jembatan Gadang saja, tapi juga di tempat lain. Yang paling terlihat itu di Muharto,” kata Jaya.

Meski begitu, tidak sedikit warga yang berjaga merasa jenuh karena harus begadang sampai pagi. Masalahnya, ketika mereka meninggalkan pos barang sebentar saja untuk beribadah, onggokan sampah sudah muncul lagi.

Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat agar ikut menjaga kebersihan dengan membuang sampah di tempat yang sudah tersedia. Sementara itu, warga RW 5 Bumiayu Winendi Agung Saputra yang sempat membuat konten soal sampah di Jembatan Gadang itu mengaku geram dengan kebiasaan ini dari bertahun-tahun lalu.

“Terus media Malang mengangkat isu ini lagi. Terus saya pikir ini harus diviralkan. Karena kalau tidak viral ya tidak ditindak,” kata Winendi.

Setelah viral dan pos pantau berdiri, Winendi bersyukur intensitasnya semakin berkurang. Bahkan juga terpasang PJU. Dia berharap kesadaran dan literasi masyarakat semakin ditingkatkan. Minimal mau membaca jika ada banner-banner larangan buang sampah yang terpasang.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button