Idjen TalkNews

Awas! Serangan PMK Hewan Ternak Muncul Lagi

Idjen Talk edisi 6 Januari 2025,"Awas! Serangan PMK Hewan Ternak Muncul Lagi"
Idjen Talk edisi 6 Januari 2025,”Awas! Serangan PMK Hewan Ternak Muncul Lagi”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang drh Anton Pramujiono mengatakan dalam dua bulan terakhir 2024, ada 25 laporan serangan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Menurutnya, jumlah ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena jauh sebelumnya, pihaknya sudah rutin mensosialisasikan ke para peternak.

“Terhitung sepanjang 2024, ada lebih dari 30-an kasus PMK dan semua tertangani dengan baik. Ada hewan yang harus dipotong paksa dan diobati,” kata drh Anton.

Sejauh ini, hewan sapi potong mendominasi penularan penyakit mulut dan kuku. Biasanya, di wilayah Kota Malang, penularan penyakit ini berasal dari sapi luar Malang yang masuk. Tapi, dia mengklaim sudah banyak peternak yang paham pentingnya pemberian vitamin untuk hewan ternak.

“Dalam pantauan 2 minggu ini untuk produksi susu dan daging sapi tidak terdampak di pasar. Tapi memang kalangan peternak merasa bingung harus bagaimana ketika ada serangan PMK,” lanjutnya.

Namun, sejauh ini pihaknya sudah memiliki roadmap terencana berkaitan dengan pemberian vaksin dan kiat lepas dari serangan ini. Sebab, banyak orang yang terlena ketika tidak ada kasus PMK. Padahal virus ini bisa muncul kembali karena virusnya bermutasi.

Praktisi dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya drh Albiruni Haryo menjelaskan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyebar melalui luka di bagian mulut dan kuku. Menurutnya, para peternak seharusnya memang lebih tertib lagi dalam pemberian vitamin sesuai arahan dinas.

“Termasuk juga soal monitoring lingkungan itu juga penting. Vaksin PMK itu bukan satu-satunya solusi mengingat virusnya ini sifatnya mudah bermutasi,” kata drh Albi.

Jadi ketika ada seekor sapi terkena PMK, bisa jadi nanti terkena lagi Itulah kenapa saat ini penularan virus PMK naik lagi. Maka pemberian vaksin pun perlu berlangsung secara bertahap. (WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button