Universitas Brawijaya Akan Kukuhkan 4 Guru Besar Baru

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Universitas Brawijaya akan mengukuhkan empat guru besar baru pada 22 April 2025 mendatang di Gedung Samanta Krida. Keempat profesor ini memfokuskan pada inovasi di bidang energi, teknologi manufaktur, pengelolaan lingkungan dan pangan fungsional.
Salah satu inovasi menarik adalah temuan I-SMS (Selubung Material dan Sirip) karya Prof Ir Agung Sugeng Widodo, ST MT PhD dari Fakultas Teknik. Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi kompor LPG rumah tangga hingga 58 persen. Sekaligus menekan emisi karbon melalui pemanfaatan reflektor panas terisolasi.
“Nah kita tahu dalam kehidupan keseharian kita selalu memasak dengan kompor, terutama kompor gas. Nah kita menemui satu kenyataan bahwa ternyata setiap pembakaran dengan menggunakan kompor gas dengan metode tertentu itu sangat tidak efisien. Kenapa? Karena di situ banyak sekali energi yang terbuang baik melalui proses konveksi maupun juga proses radiasi,” jelasnya.
Ternyata dari penelitiannya, bahan yang pakai selubung dalam bentuk stainless steel itu mempunyai efisiensi yang paling besar. Jadi dengan metode ini kombinasi antara jarak, sudut kemudian material ini akan bisa menghasilkan efisiensi proses penyelesaian.
Sementara di bidang manufaktur, Prof Dr Ir Sugiarto ST MT memperkenalkan metode Electromagnetic Force (EMF) yang secara revolusioner dapat meningkatkan kualitas sambungan las, mengurangi cacat dan memperkuat material. Khususnya logam feromagnetik.
Sementara itu, perhatian terhadap isu lingkungan terwujud melalui gagasan SMART-UB (Sustainable Mitigation Approach for River Transformation) oleh Prof Ir Moh Sholichin MT PhD. Konsep ini dirancang untuk mengatasi pencemaran sungai akibat limbah domestik, industri dan pertanian, sekaligus menjaga keseimbangan antara pemanfaatan air dan fungsi ekologisnya.
“Peningkatan pencemaran sungai berkaitan langsung dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan tata guna lahan. SMART-UB hadir sebagai solusi mitigasi berkelanjutan berbasis riset yang telah kami uji di Sungai Brantas,” ujar Prof Sholichin.
Lalu di sektor pangan fungsional, Prof Dr Ir Dwi Setijawati MKes mengembangkan COSI PROMIKAP-UB. Sebuah mikrokapsul probiotik berbasis rumput laut Eucheuma sp, yang stabil untuk produk pangan cepat saji seperti mi instan. Inovasi ini mendukung pengembangan ekonomi berbasis kelautan (blue economy) sekaligus merespons tren konsumsi pangan sehat.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa