CITY GUIDE FM – Fobia atau ketakutan berlebihan pada sesuatu, bisa memicu depresi dan panik parah pada pengidapnya. Kebanyakan pengidap fobia tidak mengetahui dengan jelas apa alasan dari ketakutannya. Bahkan beberapa memiliki fobia teraneh di dunia yang sulit dipercaya. Berikut di antaranya :
Pogonophobia
Beberapa wanita menganggap jenggot pada pria merupakan hal yang menawan. Namun pengidap pogonophobia merasa takut berlebihan jika melihat atau memiliki jenggot. Ternyata penyebab fobia ini adalah persepsi pria berjenggot memiliki kepribadian kasar atau peristiwa traumatis yang melibatkan pria berjenggot.
Nephophobia
Aneh tapi nyata, takut pada awan adalah bentuk fobia yang langka. Selain itu, penderita fobia ini kesulitan beraktivitas, karena awan selalu muncul dari terbit hingga tenggelamnya matahari.
Baca juga :
Arachibutyrophobia
Memang sensasi selai kacang yang menempel di mulut cukup membuat tidak nyaman. Namun, ada beberapa orang yang mengalami takut berlebihan akibat hal ini. Bahkan pengidap arachibutyrophobia sama sekali tidak mau makan selai kacang. Karena takut lengket atau tersedak.
Plutophobia
Takut pada uang mungkin fobia yang kita semua tidak inginkan. Akan tetapi, kondisi ini benar adanya. Bentuknya pun berbeda-beda, bisa takut pada peluang menjadi kaya atau takut pada uang itu sendiri. Para penderita fobia ini beranggapan bahwa uang bisa membuat orang serakah.
Octophobia
Fobia teraneh di dunia selanjutnya adalah octophobia atau takut pada angka delapan. Sebenarnya orang dengan fobia angka delapan takut pada hal yang bersifat tak terhingga. Karena bentuk angka delapan terbalik adalah simbol tak terhingga.
Hippopotomonstroses-quippedaliophobia
Yang satu ini agak ironis, yakni ketakutan pada kata-kata yang sangat panjang. Pengidap fobia ini akan mencoba menghindari kata tersebut agar tidak merasa cemas dan panik.
Itulah beberapa fobia teraneh di dunia yang mungkin tampak sepele. Tapi fobia tersebut juga menimbulkan gejala fisik, seperti sesak napas, tubuh menjadi lemah, sakit kepala, dan mual.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa
