Tahun Ajaran Baru Picu Inflasi di Kota Malang
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Selama bulan Agustus 2024, Kota Malang mengalami inflasi setelah sebelumnya terjadi deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Febrina mengatakan inflasi bulan Agustus 2024 sebesar 0,04 persen. Inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan tarif akademi atau perguruan tinggi pada momen pembukaan tahun ajaran baru.
Biaya pendidikan di tahun ajaran baru ini memiliki andil inflasi sebesar 0,05 persen.
“Kemudian, kenaikan harga kelompok transportasi, seiring dengan kenaikan harga bensin akibat penyesuaian BBM,” kata Febrina dalam pers rilis.
Karena hal itu seiring dengan keputusan Menteri ESDM tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bensin dan solar. Kelompok transportasi ini memiliki andil inflasi sebesar 0,07 persen.
Sementara itu, cabe rawit juga mengalami kenaikan harga seiring dengan menipisnya pasokan di pasar akibat berakhirnya masa panen. Komoditas ini memiliki andil inflasi sebesar 0,04 persen.
Selanjutnya, komoditas kopi bubuk dan emas perhiasan turut memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen akibat kenaikan harga kopi dan emas dunia. Inflasi yang lebih tinggi berhasil tertahan oleh penurunan pada komoditas bawang merah, daun bawang dan jagung manis.
“Inii terjadi seiring dengan terjaganya pasokan pada masa panen raya di berbagai sentra produksi,” lanjut Febrina.
Begitu pula dengan melimpahnya stok daging dan telur ayam ras juga memicu penurunan harga komoditas di pasaran. Febrina menambahkan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang terus berupaya mengendalikan harga tetap terjaga.
Salah satunya menjalin kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Lumajang untuk komoditas cabe. Kemudian, TPID Kota Malang juga melakukan capacity building ke Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
Editor : Intan Refa