News

Sempat Tidak Jadi Pulang, Aremania Probolinggo Akhirnya Dipondokkan Oleh Tim Ofisial Arema FC

dok.istimewa

Lebih dari 11 hari pasca tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, membuat Muhammad Rusdi (17) enggan memberanikan diri untuk kembali ke rumah asalnya, Yakni Kabupaten Probolinggo.

Tragedi kelam di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) lalu mengakibatkan ketiga temannya harus meregang nyawa.

Setiap hari, Rusdi berada di kawasan Stadion Kanjuruhan. Bahkan, ia pun juga tidur di luar stadion. Seperti di bawah patung Singa Tegar Jawara.

Melihat itu, warga sekitar menemukan Rusdi di area Stadion Kanjuruhan dalam kondisi sudah diajak berkomunikasi, meski kondisinya seperti orang linglung.

Ia selalu mondar-mandir di area Stadion Kanjuruhan, dengan tatapan muka yang kosong seperti tanpa harapan maupun rasa ketakutan.

Menurut pengakuannya kepada reporter City Guide FM, Rusdi berangkat ke Stadion Kanjuruhan bersama ketiga temannya. Nahas, dari total 132 korban meninggal dunia dalam tragedi kelam itu tiga di antaranya merupakan temannya.

Bahkan, Rusdi pun sampai harus menjual handphonenya untuk bisa bertahan hidup. Itu sempat dikatakan salah satu warga yang menemukan Rusdi di area stadion Kanjuruhan, Awang Karta.

“Benar, handphonenya dijual dan dapatnya cuma Rp 800 ribu. Sisa uangnya sampai Rp 40 ribu,” ujar Awang, Rabu (12/10) kemarin saat ditemui di warung makannya.

Mendengar hal ini, sejumlah tim official Arema FC pun bergegas mencari keberadaan Rusdi untuk memberikan pertolongan. Hingga akhirnya, Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro menemukannya di warung makan depan area stadion.

Kuncoro pun menceritakan setelah mendengar kabar Aremania Probolinggo ini, ia bersama 2 pemain Arema FC, Alfarizi dan Jayus Hariono mencari keberadaan Rusdi.

Setelah bertemu, Rusdi pun sudah diurus dan dipenuhi seluruh kebutuhannya oleh kedua pemain dan assisten pelatih dari Arema FC.

“Baru dua hari ini dengar sempat sebelumnya viral juga. Kemarin sempat hilang, akhirnya kita ketemukan,” ujar Kuncoro, Kamis (13/10/22).

Saat bertemu, Kuncoro merasakan hal yang sama. Dimana ia juga pernah kehilangan dan merasa sendirian. Kuncoro pun terpanggil hatinya untuk membantu sepenuhnya kepada Rusdi sebagai korban tragedi Kanjuruhan.

Rencananya, Rusdi dipondokan di Pondok Pesantren Rejo Darul Musthofa, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

“Nantinya kita akan masukkan ke pondok pesantren milik Romo Soeroso dan Romo sangat peduli sekali dengan Aremania,” tutur Kuncoro.

Dirinya pun tak ingin mengetahui apa yang dialami Rusdi saat kejadian tragedi tersebut. Sebab, perasaan Rusdi masih sangat trauma jika mengingat kembali tragedi yang telah merenggut nyawa ketiga temannya.

“Ya, kita ngobrol bercanda. Dia (Rusdi) masih trauma berat kalau diminta cerita kejadian. Sebab, teman-temannya sendiri sudah menjadi korban dalam tragedi itu,” tambahnya.

Apalagi, Rusdi ini sudah tak memiliki orang tua atau yatim piatu, maka rencana selanjutnya sesuai keinginan Rusdi, ia akan dimasukkan ke pondok pesantren.

“Apalagi ini kan (Rusdi) sudah gak punya orang tua. Bukan orang Malang, tapi dia mau disini. Kan terenyuh dan gak bisa membayangkan,” sebut Kuncoro.

Disisi lain, Rusdi juga telah mendapatkan berbagai bantuan hingga kejutan dari Johan Ahmad Alfarizi. Sang kaoten Arema FC itu memberikan seperti sepatu, pakaian hingga tas diberikan secara langsung kepada Rusdi.

“Insyaallah, kita akan terus bantu. Karena dia kan sekarang sudah termasuk dari keluarga kita juga. Mari kita bantu bersama-sama,” kata Kuncoro.

Sementara, Rusdi menceritakan bahwa ia usai tragedi Kanjuruhan Malang tersebut sempat ingin pulang. Setelah sampai di terminal, ia memutuskan untuk kembali lagi ke Stadion Kanjuruhan dan mengurungkan niatnya untuk pulang.

“Temanku sudah gak ada semua (Meninggal Dunia), jadi gak berani pulang ke Probolinggo,” ucap Rudi sambil mengenakan baju Jersey Arema FC bernomor punggung 87 milik Johan Ahmad Alfarizi itu.

Kini, ia merasa senang mendapatkan perhatian dari official Arema FC. Rudi pun juga telah memantapkan dirinya untuk menimba ilmu agama ke pondok pesantren.

“Dapat bantuan dari pemain. Senang, terimakasih pemain Arema Alfarizi ngasih sepatu, baju, celana, tas dan sendal ya senang. Setelah ini mau ke pondok aja,” tandas dia. (rep/ok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x