NewsPemerintahan

Disperindag Kabupaten Malang Fasilitasi Pelatihan Linting Rokok

 Salah satu peserta berlatih linting rokok. (Foto : Intan Refa)
Salah satu peserta berlatih linting rokok. (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Di tengah peredaran rokok ilegal yang semakin menggerus pasar rokok legal, sigaret kretek tangan (SKT) masih menjadi pilihan perokok. Ketua Gabungan Perusahaan Rokok Malang (Gaperoma) Johny mengungkapkan peminat rokok SKT ini lumayan tinggi karena harganya cukup bersaing.

“Jadi saat ini jenis rokok SKT itu lagi diminati karena harganya masih bisa bersaing dengan rokok ilegal. Karena produksi sigaret kretek mesin (SKM) sudah kalah. Sehingga dengan kapasitas pabrik SKM saat ini, kekurangannya adalah tenaga linting,” papar Johny.

Mencari tenaga linting pun menurutnya tidak gampang. Karena butuh pelatihan yang tidak sebentar dan perlu biaya besar. Oleh karena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang memfasilitasi masalah itu dengan memberikan pelatihan.

Terhitung ada 50 peserta mengikuti pelatihan linting rokok dari berbagai usia. Pada masing-masing bangku peserta telah tersedia keperluan melinting rokok. Mulai dari tembakau, alat pelinting (tampan), kertas ambri atau papir, celemek, gunting dan lem.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Astri Lutfiyatun Nisa mengungkapkan pelatihan ini sebagai respon permintaan Pabrik Rokok (PR) Santosa Jaya untuk memberikan skill melinting rokok. Utamanya bagi masyarakat sekitar pabrik yang berlokasi di Kecamatan Kepanjen.

“Pelatihan SKT ini selama 5 hari, dari tanggal 19-23 Mei 2025. Tujuannya untuk memberikan skill tambahan atau up skill supaya nanti sesuai dengan kebutuhan PR Santosa Jaya,” kata Astri.

Tahun ini, memang lebih fokus pada pelatihan melinting, manajerial dan pendataan mesin linting. Pihaknya menganggarkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp1 miliar untuk 10 kali pelatihan selama 2025.

“Ini menangkap kebutuhan pabrik rokok di Kabupaten Malang yang saat ini sudah ada 112 pabrik. Harapan kami selain mengurangi pengangguran, juga meningkatkan ekonomi keluarga,” imbuhnya.

Kabar baiknya, para peserta yang berhasil memproduksi rokok yang sesuai standar, akan langsung direkrut menjadi karyawan PR Sentosa Jaya. (adv)

Reporter : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button