NewsPendidikan

Daftar Hewan Paling Berbahaya di Dunia

buaya (freepik.com/vecstock)
buaya (freepik.com/vecstock)

CITY GUIDE FM – Menurut anda, apa hewan yang paling berbahaya di dunia? Mayoritas pasti menyebut singa atau hiu. Namun faktanya, hewan tersebut tidak termasuk dalam daftar ini. Hewan kecil seperti nyamuk justru termasuk hewan yang paling berbahaya di dunia dengan korban hampir 1 juta orang pertahunnya.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini daftar hewan paling berbahaya di dunia :

Ular Viper
Hewan nokturnal yang biasa hidup di gurun ini termasuk sebagai salah satu ular yang mematikan. Ular ini memiliki sisik yang berbentuk gergaji dan biasanya mengeluarkan suara desisan sebagai bentuk pertahanan diri. Ular viper juga memiliki bisa yang dua kali lipat lebih mematikan daripada ular biasa.

Kalajengking
Hewan kecil yang agresif ini dapat menyengat dengan racun di ekornya. Bahkan sekitar 25 dari 2 ribuan spesies kalajengking, memiliki racun yang cukup kuat untuk membunuh manusia. Salah satu kalajengking yang paling mematikan adalah deathstalker. Hewan berwarna kuning ini dapat membunuh anak kecil hingga orang dewasa dengan racunnya.

Baca juga :

Gajah
Meskipun bersahabat dengan manusia, hewan berbadan besar ini tetap saja berbahaya. Mereka bisa saja membunuh manusia dengan menginjak, melempar ke tanah dengan belalainya, ataupun membunuh dengan gadingnya.

Nyamuk
Hewan kecil yang selalu ada di dalam rumah ini masuk dalam hewan paling berbahaya di dunia. Bagaimana tidak, nyamuk dapat menyebabkan beberapa penyakit mematikan seperti malaria dan demam berdarah dengan satu gigitan saja. Bahkan pada 2017, penyakit malaria hampir membunuh setengah populasi manusia di bumi.

Buaya
Menurut laporan, predator air ini telah menyebabkan seribu kematian pertahunnya. Spesies buaya yang paling mematikan adalah buaya Nil dan buaya air asin. Buaya Nil memiliki kekuatan gigitan hingga 5000 psi dan menjadi gigitan terkuat dari hewan mana pun. Sedangkan buaya air asin memiliki kekuatan gigitan 3700 psi.

Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button