CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Perkembangan teknologi yang semakin canggih, sebut saja Artificial Intelligent (AI), cukup membuat masyarakat ketar-ketir. Sebab, kemampuan AI ini cukup kompleks yang bisa menggantikan sebagian besar kemampuan manusia.
Di dunia kerja, muncul kekhawatiran teknologi ini akan menggeser tenaga kerja manusia. Itu artinya akan semakin banyak penggangguran yang terjadi. Problem itu dibahas dalam topik Idjen Talk bertajuk “AI : Pembunuh Tenaga Kerja?”.
Dosen Teknologi Informasi Universitas Brawijaya Tibyani Hambali mengatakan perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligent (AI) sebenarnya bukan suatu ancaman. Tapi sebuah peluang untuk bisa dikembangkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi perkembangan AI pemerintah harus membuat suatu kebijakan yang berpihak pada pekerja.
Baca juga :
Selain itu, perlu adanya pendidikan dan pelatihan untuk karyawan mempelajari AI sebagai keterampilan baru. Menurut Tibyani perkembangan teknologi seperti ini tidak bisa dicegah. Karena itu perlu mental yang baik untuk menerima peluang dari perkembangan teknologi yang ada saat ini.
Sementara itu, Prof Oman Sukmana menjelaskan secara umum penciptaan teknologi bertujuan membantu kehidupan manusia, termasuk Artificial Intelligent. Karena itu, karakteristik kerja AI mempermudah pekerjaan manusia, bukan menggantikan manusia.
Kata Oman, dari awal munculnya teknologi memang berhasil mengubah kehidupan manusia, mulai dari revolusi industri pertama sampai saat ini. Walaupun begitu, kita juga patut waspada akan perkembangan teknologi yang juga tidak terlepas dari dampak negatif.
“Sebenarnya ada kekhawatiran di dunia pendidikan dengan adanya perkembangan teknologi big data. Di mana saat ini mahasiswa bisa dengan membuat sebuah karya ilmiah hanya menggunakan big data tanpa terjun langsung ke lapangan,” terang Oman. (AN)
Editor : Intan Refa
