NewsPendidikan

Tantangan Tenaga Kerja Era AI, Ini Kata Direktur BINUS @Malang

Direktur Kampus BINUS @Malang Dr Robertus Tang Herman (tengah) saat memberikan pemaparan seputar tantangan tenaga kerja. (Foto : Intan Refa)
Direktur Kampus BINUS @Malang Dr Robertus Tang Herman (tengah) saat memberikan pemaparan seputar tantangan tenaga kerja. (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Sejak awal kemunculan teknologi AI, memang telah menimbulkan kekhawatiran akan tergantikannya manusia dengan teknologi. Bahkan pengetahuan AI melampaui guru dalam menyediakan informasi. Pun dunia kerja yang beberapa sektor perlahan akan terjamah AI.

Menanggapi hal ini, Direktur Kampus BINUS @Malang Dr Robertus Tang Herman SE MM melihat sampai kapanpun teknologi seperti dua sisi mata uang. Ada dampak positif dan negatif.

“Teknologi harus dipandang sebagai penambahan value. Jadi yang kita pakai adalah bagaimana teknologi bisa mendapatkan nilai tambah untuk usernya,” ungkapnya.

Robert memberi contoh, dalam dunia pendidikan, AI bisa menjadi nilai tambah untuk membantu dosen atau mahasiswa mencari informasi dari berbagai sumber. Lalu mengolahnya lebih lanjut yaitu rechecking dan validasi.

“Karena tidak semua informasi dari AI itu benar,” lanjutnya.

Dia memahami betul bahwa teknologi ini tidak dapat ditolak karena seiring berjalannya waktu, AI akan menjadi kebutuhan industri masa depan. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan mahasiswanya dengan meng-embedded mata kuliah dengan AI.

“Sekarang kita fokus ke foundation AI terlebih dahulu. Jadi semua diperkenalkan dulu fondation-nya AI seperti apa agar mahasiwa terbiasa dengan AI,” kata Robert.

Selain teknologi, pihaknya juga memberikan pendekatan pendidikan yang lebih relevan dengan dunia kerja dan kebutuhan industri melalui Digital Technopreneur. Pendekatan ini memastikan mahasiswanya mampu memadukan teknologi dan bisnis.

Selain itu, program 2,5 tahun siap berkarir melalui Enrichment Program, Minor Program serta pengalaman lintas kampus. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan keterampilan akademis tapi juga pengalaman kerja sejak dini.

“Pendidikan tidak cukup hanya menghasilkan lulusan. Harus ada nilai tambah nyata yang mempersiapkan mereka menjadi inovator dan kontributor di era digital,” pungkasnya.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button