Macet Lalin Malang : Benarkah Sudah Tidak Ada Solusi?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Wakasatlantas Polresta Malang Kota AKP Luhur Santoso menyampaikan sebenarnya kondisi lalu lintas di Kota Malang belum sampai kategori macet, tapi relatif padat. Kepadatan kendaraan biasanya hanya di jam-jam tertentu. Seperti jam masuk kerja, masuk sekolah dan saat bongkar muat barang.
“Sejauh ini sebenarnya kendala soal lalu lintas ada di parkir liar. Masih ada beberapa pengendara yang melanggar, seperti menggunakan badan jalan untuk parkir sehingga terjadi penyempitan jalan di tengah meningkatnya volume kendaraan,” kata AKP Luhur.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Malang Muhammad Anis Januar menyampaikan perlu sinergi banyak pihak untuk memikirkan rencana jangka pendek dan jangka panjang menyambut potensi volume kendaraan yang semakin meningkat.
“Untuk rencana jangka pendek pihaknya mencontohkan saat momen lebaran kemarin, ada rekayasa lalu lintas dan personil. Untuk jangka menengahnya, memasang kamera ATCS di simpang-simpang yang sering terjadi peningkatan volume. Sehingga Traffic Light bisa terkontrol menyesuaikan pergerakan,” jelas Anis.
Sedangkan jangka panjangnya, perlu ada transportasi umum yang menunjang. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Muhammad Anas Muttaqin berpendapat tidak adanya Jalur Lingkar membuat pengendara yang hendak ke Kota Batu maupun ke Kabupaten Malang harus melewati Kota Malang.
“Apalagi banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena transportasi publik di Kota Malang yang kurang menunjang,” kata Anas.
Terlebih, saat ini pemerintah Kota belum menjadikan skala prioritas transportasi publik. Terlihat dari tidak adanya skema anggaran untuk hal ini.
Dari sisi Pakar Transportasi Prof Aji Suraji menyampaikan pertambahan jumlah kendaraan di Kota Malang tidak sepadan dengan perkembangan infrastrukturnya. Menurutnya, Kota Malang perlu grand design untuk persoalan kepadatan lalu lintas.
“Mulai dari system jaringan transportasi sampai penataan parkir. Sudah saatnya bicara sistem transportasi by design, bukan by case saja. Keterlibatkan banyak stakeholder terkait juga perlu,” tegasnya. (WL)
Editor : Intan Refa