NewsPeristiwa dan Kriminal

Fakta-fakta di Balik Laka Maut Beruntun di Kota Batu

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin bersama Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata melakukan olah TKP laka maut. (Foto : Dwi Putri)

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Laka beruntun yang terjadi di Kota Batu pada Rabu (8/1/2025) malam menyisakan rasa keprihatinan, sekaligus geram. Ini berdasarkan fakta-fakta yang terungkap selama olah TKP yang dilakukan oleh Dirlantas Polda Jatim dan Polres Batu. Jika saja, tidak abai, peristiwa ini tentu tidak akan terjadi. Berikut fakta-faktanya :

Bus hilang kendali dan membentur bahu jalan

Dari rekaman CCTV di Batu Town Square, terlihat laju bus dari Jalan Imam Bonjol sudah tidak terkendali di medan jalan yang menurun landai. Berdasarkan olah TKP menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA) pada Kamis (9/1/2025), terungkap ada 7 titik benturan di sepanjang jalur kecelakaan. Mulai dari Jalan Imam Bonjol sampai Jalan Patimura.

“Terjadi sementara ini, titik 1 dan 2 berada di Jalan Imam Bonjol. Selebihnya titik tabrak 3-7 di Jalan Pattimura” ujar Komarudin.

Sopir gagal kuasai kemudi

Menurut Komarudin, sopir tidak bisa melakukan pengereman saat memasuki Jalan Imam Bonjol yang yang memiliki elevasi kemiringan sekitar 5 sampai 7 derajat. Terbukti dari olah TKP menunjukkan tidak ada tanda pengereman di jalan.

“Dari hasil penyelidikan dan interogasi awal, sopir tidak mampu mengoperasikan rem bus saat memasuki Jalan Imam Bonjol, sehingga kendaraan berbelok ke arah Jalan Pattimura hingga mencapai titik akhir,” lanjutnya.

Terabas puluhan kendaraan

Sepanjang Jalan Imam Bonjol, laju bus yang sudah tidak terkendali itu menerjang sejumlah kendaraan di depannya. Sopir yang panik justru membelokkan kendaraannya ke kanan menuju Jalan Patimura. Di mana kontur jalan semakin menurun lebih curam.

Tercatat ada 6 mobil tertabrak bahkan ada yang sampai terbalik, serta 10 sepeda motor yang rusak akibat laka beruntun di Kota Batu ini. Bus pariwisata Sakhindra Trans yang mengangkut siswa SMKTI Bali Global itu baru berhenti setelah 2,3 kilometer dengan menabrakkan diri ke pohon. Terbayang betapa paniknya 36 siswa di dalam bus itu.

Bus tidak laik dipaksakan jalan karena sopir takut dipecat

Bus Sakhindra Trans yang terlibat kecelakaan itu, merupakan satu dari empat bus rombongan. Totalnya ada 160 siswa yang mengikuti karya wisata itu. Kombes Pol Komarudin mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ketiga bus tersebut dalam kondisi tidak laik jalan.

Mulai dari surat-surat kendaraan sudah kedaluwarsa sejak April 2020. Begitu pula Uji KIR terakhir juga telah mati pada 15 Desember 2023. Fisik ban juga retak-retak. Sudah barang tentu membahayakan keselamatan.

Kombes Pol Komarudin menyayangkan tindakan sopir yang tetap mengemudikan bus meskipun mengetahui kendaraannya tidak layak jalan. Padahal sebelumnya, sopir sempat mengeluhkan kondisi remnya yang sudah tidak bagus.

“Kami akan memasukkan hal ini dalam materi pemeriksaan. Sopir mengaku terpaksa melanjutkan perjalanan karena khawatir kehilangan pekerjaan,” jelasnya.

Polisi akan periksa PO bus

Selain memeriksa sopir ketika kondisinya sudah membaik, Komarudin juga akan memeriksa PO bus PT Purnayasa Transwisata yang dianggap lalai menjaga kualitas armadanya.

“Kami mengambil langkah tegas untuk meminta pihak PO bus segera mengganti kendaraan dengan yang layak jalan. Bus pengganti harus segera hadir untuk membawa peserta kembali ke tempat tujuan dengan aman,” ujar Kombes Pol Komarudin.

Petugas kepolisian juga yang akan akan mengawal kepulangan peserta hingga sampai di penyeberangan Ketapang.

Duka mendalam terhadap 4 korban meninggal

Terhitung ada 4 korban meninggal dunia. Mereka adalah Agus Daritanto (60) warga Bumiaji, Mumun Sugianto (45) warga Ngaglik, Anis dan Syafa (1,8) yang keduanya asal Jember. Selain itu tercatat ada 2 korban luka berat dan 8 korban luka ringan.

Mereka saat ini menjalani perawatan intensif ke Rumah Sakit Bayangkara Hasta Brata dan RSUD Kota Batu Karta Husada.

Reporter : Dwi Putri

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button