CITY GUIDE FM, BATU – Presiden Joko Widodo telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) No 7 Tahun 2023 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1444 H. Keppres ini mengatur tentang besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).
Perlu diketahui bahwa, BPIH adalah biaya riil yang dibutuhkan setiap jamaah untuk dapat melaksanakan ibadah haji, yang meliputi biaya penerbangan, akomodasi, konsumsi, pelayanan di Mina, Arafah dan Muzdalifah dan sebagainya.
Sedangkan Bipih adalah biaya perjalanan ibadah haji yang dibayarkan calon jamaah. Dana BPIH didapatkan dari Bipih, APBN, dana nilai manfaat maupun sumber lain yang sah menurut undang-undang.
Besaran Bipih jamaah haji regular berada di kisaran Rp 44-55 juta, tergantung dari asal embarkasinya. Untuk jamaah haji Kota Batu yang masuk ke dalam embarkasi Surabaya, nilai Bipihnya adalah sebesar Rp 55,9 juta.
Nominal ini paling mahal jika dibandingkan dengan embarkasi di daerah lain. “Perlu saya jelaskan bahwa kenapa embarkasi Surabaya lebih mahal, karena jarak Surabaya dengan Arab Saudi itu paling jauh. Selain itu kita juga pakai Airbus milik Arab Saudi yang menampung satu kloter itu 450 jamaah,” ungkap Kasi PHU Kemenag Kota Batu Basuki Rachmat.
Secara lebih detail, Bipih embarkasi Surabaya mahal karena masih menggunakan Boeing 747 dengan kapasitas 450 jamaah dan Airbus 330 dengan kapasitas 400 jamaah.
“Kita juga tidak menggunakan Boeing 777 yang waktu tempuhnya lebih cepat, satu alasannya adalah karena landasan di Bandara Juanda yang bisa menampung pesawat itu masih dalam perbaikan,” lanjutnya.
Sementara itu, tahun ini sebanyak 144 jamaah haji kota batu akan diberangkatkan. Dan dari jumlah tersebut ada 85 jamaah haji telah lunas tunda sedangkan 11 calon jamaah haji sudah membayarkan pelunasan tahun ini.
Jadwal pelunasan yang harus dibayarkan oleh jamaah haji yang akan berangkat, paling lambat hingga 5 Mei mendatang. Selanjutnya calon jamaah haji akan mengikuti bimbingan manasik haji yang diperkirakan dilaksanakan pada 11-12 Mei mendatang. (rep/ref)
