News

Ada 26 Titik Rawan Banjir, DPUPRKP Kota Malang Kebut Proses Pernomalisasi Sungai

Memang seringkali kita temui dibeberapa wilayah di Kota Malang mengalami banjir. Bahkan, lokasi banjir pun terjadi di kawasan permukiman penduduk yang berdekatan dengan pinggir sungai.

Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang terus mengerjakan normalisasi sungai yang tersebar di 5 kecamatan.

Rabu (13/7/22) Bertempat di Jalan Kelayatan, RW 13, Kelurahan Bandungejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Wakil Walikota Ir H Sofyan Edi Jarwoko ikut turun untuk meninjau proses pengerukan sedimentasi di aliran air serta normalisasi.

Kepada reporter City Guide FM, Bung Edi sapaan akrabnya mengatakan pengerukan ini merupakan isisial dari Ketua RW setempat. Karena warga dikawasan tempat tinggalnya terdampak banjir dikala musim hujan mengguyur, selama lima tahun terahir.

“Ini di inisiasi oleh Ketua RW. Kalau musim hujan, sudah lima tahun itu kenak dampaknya dari endapannya. Maka saya tinjau drainase atau irigasi yang ada yang kita keruk,” ujarnya.

Bung Edi juga menjelaskan, upaya dalam penormalisasi sungai yang dilakukan oleh Pemkot Malang dan DPUPRPKP Kota Malang terus berjalan. “Ini (Sukun) merupakan titik ke-7, dari beberpa tempat yang sudah dilakukan pernormalisasi,” tuturnya.

Pemilik kursi nomer 2 di jajaran Pemkot Malang ini menyebut, bahwa pendangkalan sungai tersebut dikarenakan dampak dari buangan air sawah, serta sampah yang di buang ke sungai.

“Ini kan saluran buangan dari sawah, kalau sawah sudah cukup airnya maka sisanya buang atau dialirkan ke sini. Sedimen itu berasal dari sana. Ya nyuwun sewu, juga ada sampah,” terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi MT bilang, pihaknya akan terus melakukan ini dengan diiringi adanya kesinambungan dari warga untuk merawat aliran air.

“Saat ini, kita masih punya satu alat berat yang bisa digunakan. Untuk mengangkat sedimen yang menyebabkan pendangkalan pada aliran sungai,” kata dia.

Diah menyebut, ±26 titik kawasan langganan banjir yang ada di Kota Malang akan terus dimonitor oleh pihaknya. Untuk itu, pihaknya berencana membangun drainase dan masterplan yang terintegrasi secara keseluruhan.

“Sekarang ini kami sedang bekerja dan sudah ada agendan-agenda untuk melihat progres itu,” pungkasnya.

Reporter: Oky Novianton

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x