5 Tersangka KUR Fiktif BRI Cabang Batu Digiring ke Lapas Lowokwaru
CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Kejaksaan Negeri Kota Batu pada Kamis (9/1/2025) memanggil 5 orang saksi pada kasus kredit fiktif KUR Bank BRI Cabang Batu periode 2021-2023. Setelah menjalani pemeriksaan selama beberapa jam, kelima saksi itu langsung ditetapkan sebagai tersangka di hari yang sama sekitar pukul 15.30 WIB.
Dengan mengenakan rompi merah muda, kelimanya langsung berkelebat menuju mobil tahanan Kejaksaan Negeri Batu. Serta langsung berangkat menuju Lapas Lowokwaru dan Lapas Perempuan Kelas IIA Malang.
Kepala Kejaksaan Negeri Batu Didik Adyotomo menjelaskan identitas kelima tersangka itu antara lain JWP yang merupakan mantri alias Accout Officer Bank BRI Cabang Batu. Lalu MHC, AS, NA dan AZ yang masing-masing adalah pihak eksternal bank.
“Sehingga di tahap awal ini untuk penyidikan kita sudah melakukan pengembangan. Dari perkara ini telah berhasil mendapatkan perhitungan kerugian negara sebesar Rp 4,06 miliar. Ini merupakan hasil dari penghitungan akuntan publik independent,” kata Didik.
Kaitannya dengan kerugian ini, pihaknya akan mengkolaborasikannya dengan peran masing-masing tersangka. Perkara ini melibatkan 110 pencairan dana debitur yang mencapai Rp 6,2 miliar. Namun yang tercatat dalam tindak pidana itu sebesar Rp 4,06 miliar.
Sedangkan modus operandi para tersangka adalah tempilan dan topengan. Tempilan ini tersangka mengambil beberapa bagian dari hasil pencairan dana KUR. Topengan adalah manipulasi data sejumlah debitur seolah-olah memiliki usaha, padahal faktanya mereka tidak memiliki usaha.
“Sehingga untuk mencairkan itu semua butuh kerjasama antar pihak. Artinya dengan tidak ada kerjasama kelima tersangka ini maka tidak ada pencairan tersebut,” lanjutnya.
Meski sudah menetapkan 5 tersangka, kata Didik tidak menutup kemungkinan munculnya tersangka baru. Tetapi untuk saat ini belum bisa, karena belum ada alat bukti lain yang menunjukkan penambahan tersangka.
“Mungkin di perkembangan penyidikan atau mungkin saat persidangan nantinya lebih terbuka,”pungkasnya.
Reporter : Intan Refa