Idjen TalkNews

THR Cair, Jangan Belanja Mubazir

Idjen Talk edisi 15 Maret 2025,"THR Cair, Jangan Belanja Mubazir"
Idjen Talk edisi 15 Maret 2025,”THR Cair, Jangan Belanja Mubazir”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Mediator Hubungan Kerja Ahli Muda Dinas Ketenagakerjaan PMPTSP Kota Malang Carter Wira Suteja menjelaskan ada dua surat edaran soal THR yaitu SE No 2 tahun 2025 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan 2025 bagi Pekerja atau Buruh di Perusahaan. Lalu SE No 3 tahun 2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi.

“Jadi pada prinsipnya pekerja swasta dan pengemudi ojek online sama mendapat THR. Tap khusus ojek online istilahnya Bonus Hari Raya (BHR) dan detail pelaksanaannya pun berbeda,” kata Wira.

Ada beberapa syarat ketentuan yang perlu dimiliki para driver ojek online untuk bisa mendapat bonus di antaranya harus terdaftar resmi pada aplikasi. Kendaraan yang terdaftar juga harus sesuai.

Pemberian THR dan BHR kepada para pekerja dan mitra ini harapannya dapat mendongkrak daya beli dan menggerakkan ekonomi. Memang, setelah mendapat tunjangan atau bonus ini masyarakat berlomba-lomba untuk belanja mempersiapkan kebutuhan hari raya.

Dosen Ekonomi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang Rita Indah Mustikowati menjelaskan boncos setelah mendapat THR akibat perilaku impulsive buying. Beberapa tips agar tidak sampai boncos mulai dari merencanakan dan menyusun anggaran kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.

“Kalau ada lebihnya bisa menabung atau investasi. Selanjutnya yang tidak kalah penting jangan berhutang untuk konsumtif,” kata Rita.

Sementara Dosen Psikologi UMM Muhammad Fath Mashuri memandang hal ini sebagai upaya bisa memenuhi ekspektasi sosial saat mendekati lebaran. Hal itu karena manusia sebagai masyarakat kolektif tidak lepas dari harapan sosial dan secara psikologis menyenangkan orang lain.

“Yang itu bisa berimbas pada perilaku kurang bijak mengatur keuangan,” kata Fath.

Maka masyarakat perlu merefleksi bagaimana kapasitas finansialnya berprinsip pada stoikism atau mengontrol diri. Serta terbuka pada keluarga soal kondisi finansial agar tidak sampai memaksakan diri. (NF)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button