Menakar Untung Rugi Hapus Sistem Zonasi
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pro kontra sistem zonasi terhadap kualitas pendidikan di Indonesia terus bergulir. Dalam Idjen Talk, Rektor Universitas Islam Malang Prof Drs Junaidi memandang pelaksanaan sistem penerimaan siswa berdasarkan domisili terdekat siswa dengan sekolah memang tujuannya untuk meratakan pendidikan di seluruh wilayah.
“Tapi dalam prakteknya, saya menilai ada berbagai kendala. Sejumlah kendala yang terjadi di lapangan juga berdampak pada penurunan kualitas sekolah-sekolah yang sebelumnya memiliki potensi besar,” kata Prof Jun, sapaan akrabnya.
Selain itu juga sekolah swasta menengah ke bawah ikut terdampak pada kekurangan jumlah siswa.
Junaidi menilai pemerintah hendaknya mengkaji dulu dan meninjau ulang sistem zonasi.
Baca juga :
Kalaupun tahun depan tidak bisa menghapus 100 persen sistem ini, tapi perlahan bisa kembali ke sistem yang sudah ada sebelumnya. Di sisi lain salah satu Wali Murid Dyah Mauludina mengatakan setuju jika ada penghapusan sistem tersebut.
“Sistem zonasi ini membuat jiwa kompetitif di kalangan siswa jadi kurang berkembang. Siswa cenderung menyepelekan prestasi, karena menganggap bisa lolos PPDB di sekolah bagus yang terdekat dengan tempat tinggal,” kata Dyah.
Dyah juga menilai dalam menerapkan sistem apapun jangan sampai efeknya merugikan calon siswa dan orang tua. Selain itu Dyah juga merasa prihatin terkait kondisi anak-anak saat ini yang minim adab.
Menurutnya ini ada korelasinya dengan lingkungan sekolah kalau zonasi diterapkan. (FARICHA UMAMI)
Editor : Intan Refa