News

Kota Malang Kembali Raih Piala Adipura

doc. istimewa

CITY GUIDE FM, MALANG – Kerja kolaboratif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama berbagai unsur dalam pengelolaan lingkungan, membawa Piala Adipura kembali pulang ke Kota Malang.

Pasalnya, penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada Wali Kota Malang Sutiaji dalam acara Penghargaan Adipura 2022 di Auditorium Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta, Selasa (28/2) lalu.

Penghargaan Adipura diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan kepada Kota/Kabupaten yang dinilai berhasil melakukan pembenahan dalam aspek pengelolaan lingkungan.

Meliputi sejumlah kategori mulai dari sertifikat, plakat, piala adipura hingga piala adipura kencana sebagai penghargaan tertingginya.

Pada tahun 2022 ini hanya terdapat tiga kota besar yang meraih Piala Adipura, yakni Kota Malang, Bogor dan Jambi.

Walikota Malang Sutiaji mengatakan, ini merupakan buah kerja bersama dan spirit kolaborasi antara semua elemen baik dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kader lingkungan, pelaku usaha, instansi pemerintah, hingga permukiman warga.

“Semoga ini makin meneguhkan kita untuk makin menguatkan tata kelola kota yang berwawasan lingkungan”, ujarnya kepada reporter City Guide FM, Rabu (1/3/23).

Sutiaji menjelaskan, hal tersebut dinilai turut mendukung pencapaian target pengelolaan sampah sebesar 100 persen dan pengurangan sampah hingga 30 persen pada tahun 2025 sesuai Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah.

“Kita berkomitmen merealisasikan target nasional tersebut. Oleh karenanya capaian pengurangan sampah saat ini yang telah mencapai lebih dari 24 persen dari potensi timbulan sampah lebih dari 680 ton perharinya harus terus ditingkatkan,” tuturnya.

Sutiaji juga menambahkan, jika didukung bersama, implementasi regulasi tersebut akan sangat membantu keberlanjutan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supiturang yang telah dimodernisasi teknologi sanitary landfill pada 2021 lalu.

“TPA kita memang mampu mengolah dengan kapasitasnya hingga 726 ribu meter kubik. tapi tentu kesadaran untuk bijak mengurangi sampah dari rumah adalah kunci yang tak kalah penting saat ini”, lanjutnya.

Sebagai informasi, Pemkot Malang juga terus memperkuat proses edukasi dan pemberdayaan, peremajaan angkutan sampah, pemilahan, optimalisasi TPS 3R dan bank sampah.

Kemudian, penanganan permasalahan sampah sempadan sungai dan pengembangan ekonomi sirkular hijau yang sinergi dengan ekonomi kreatif.

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bilang, pentingnya seluruh pihak mengantisipasi perubahan iklim yang fenomenanya makin berdampak pada ekosistem dan lingkungan.

Salah satunya dengan menerjemahkan arahan Presiden Jokowi untuk tuntas kelola sampah lewat peran aktif Pemda dan masyarakat.

“Pilot projectnya yakni penanganan sampah kewilayahan berbasis ibu kota kecamatan. Demikian pula penguatan paradigma sampah menjadi resources termasuk sebagai sumber energi melalui percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)”, kata Siti. (rep/ok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button