CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan Khofifah Indar Parawansa berada di urutan atas cawapres favorit di Jawa Timur. Walaupun posisinya berada di bawah Mahfud MD.
Seperti kita ketahui bahwa Muhaimin Iskandar memang paling awal memegang tiket cawapres mendampingi Anies Baswedan. Situasi itu ternyata membuat tren elektabilitas Cak Imin melonjak di Jawa Timur.
Dengan responden sebanyak 1.000 orang, elektabilitas Cak Imin naik dari 5,8 persen pada Juli 2023, menjadi 10,9 persen pada September 2023. Meski begitu, jika diurutkan posisinya masih berada di urutan kelima.
Posisi pertama cawapres tervaforit adalah Mahfud MD (19,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (14,5 persen), Ridwan Kamil (11,1 persen) dan Sandiaga Uno (10,9 persen).
”Masih ada beberapa nama lain yang muncul. Antara lain Erick Thohir (10 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (6 persen). Lalu Yenny Wahid (4,5 persen) dan Gibran Rakabuming (4,2 persen),” kata Koordinator Tim Survei Ruli Inayah Ramadhoan.
Sedangkan berdasarkan wilayah aglomerasi kultural, Mahfud MD unggul di tiga wilayah, yakni Arek (22,9 persen), Mataraman (16,5 persen) dan Pantura (23,1 persen).
”Mahfud asal Sampang, Madura, tapi justru kalah dukungan ketimbang Muhaimin dengan 28,8 persen. Sedangkan perolehan Mahfud 26,3 persen,” ujar dosen Hubungan Internasional UMM tersebut.
Adapun Khofifah unggul di wilayah Tapal Kuda dengan 17,5 persen, lalu menyusul Mahfud 14,5 persen, dan Muhaimin 12 persen. Kemudian, kalau dari afiliasi ormas, di mana NU yang paling dominan, Mahfud unggul 19,5 persen. Sedang Khofifah 15,6 persen dan Muhaimin 10,7 persen.
”Ketika simulasi pasangan capres-cawapres, baik dengan Khofifah maupun Mahfud, Prabowo selalu unggul tipis atas Ganjar,” lanjutnya.
Ketika Prabowo dipasangkan dengan Khofifah, mereka unggul 49,3 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud 48,6 persen. Situasi yang tidak jauh berbeda ketika pasangannya ditukar. Dalam simulasi Prabowo dengan Mahfud, mereka unggul 49,6 persen, berbanding Ganjar-Khofifah yang meraih 48,7 persen.
Editor : Intan Refa
