CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batu tahun ini terpantau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu dr Susana Indahwati mengatakan per Januari kasus DBD menyebar di seluruh kecamatan.
“Jumlah kasus tertinggi ada di Kecamatan Batu. Belum lagi dengan adanya kasus demam dengue dan dengue shock syndrome,” kata dr Susan.
Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat penyakit demam dengue di Kecamatan Batu sebanyak 15 kasus, Kecamatan Junrejo 7 kasus dan Kecamatan Bumiaji ada 2 kasus. Sedangkan demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Batu sebanyak 26 kasus, Kecamatan Junrejo 7 kasus dan Kecamatan Bumiaji 1 kasus.
Baca juga :
Lalu pada penyakit dengue shock syndrome (DSS) terdapat dua kasus di Kecamatan Temas, dengan satu anak dinyatakan meninggal dunia.
“Kita tahu bahwa demam berdarah dengue, demam dengue, dan dengue shock syndrome (DSS) penularannya oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk yang khas dengan belang-belang hitam putih, ini berkembang biak di genangan air yang bening apalagi di musim hujan seperti saat ini,” jelasnya.
Nah, tempat-tempat perindukan nyamuk banyak terdapat di tumpukkan barang-barang bekas, kaleng bekas, pot tanaman hidroponik ini seringkali terabaikan. Juga di belakang kulkas, tempat penampungan air kulkas, kemudian tampungan air dispenser juga sering terlewat.
“Nah inilah yang akan kita bersihkan secara serentak pada hari Minggu (25/2/2024) nanti. Jadi kita basisnya mulai dari RT/RW tingkat terkecil dari lingkungan kita. Jadi tidak cuma pemilu saja yang serentak ya, pemberantasan sarang nyamuk juga harus kita lakukan secara serentak,” lanjut dokter berhijab ini.
Hal ini harapannya agar bisa memutus rantai perkembangan nyamuk dan mencegahnya menyebrang ke daerah lain. Pemkot Batu juga telah menyediakan bubuk abate secara gratis yang bisa masyarakat dapatkan di puskesmas.
Editor : Intan Refa
