CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kota Malang saat ini telah terpasang 4 kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, dari 4 ETLE itu, baru satu yang beroperasi.
“Yaitu yang berada di TL Sabilillah. Sementara untuk 3 ETLE lainnya masih tahap trial and error,” kata Kompol Aristianto.
Ketiga ETLE yang masih uji coba itu pun dipegang oleh vendor untuk evaluasi. Termasuk keluhan masyarakat soal lampu blitz yang terlalu menganggu. ETLE yang beroperasi itu terintegrasi dengan Korlantas dan tersimpan ke dalam big data.
Meskipun telah ada ETLE untuk membantu penegakan kedisiplinan di jalan, Kompol Aris menegaskan tetap ada operasi manual untuk pelanggaran-pelanggaran yang tidak bisa tertangkap karena ETLE.
Kepala Lab Transportasi dan Penginderaan Jauh Fakultas Teknik UB Hendi Bowoputro menjelaskan tilang elektronik melalui ETLE ini hanya mampu mendeteksi safety equipment saja. Contohnya seperti tidak memakai sabuk pengaman, tidak memakai helm sampai pelanggaran marka.
“Masih banyak beberapa pelanggaran yang tidak bisa terdeteksi seperti melawan arus dan jalan zig zag,” kata Hendi.
Maka dengan adanya pemasangan ETLE ini akan membantu penilangan bagi pelanggar lalin khususnya pelanggaran equipment. Sementara itu, Dosen Sosiologi UMM Mochamad Aan Sugiharto menambahkan munculnya ETLE di Kota Malang akan berpengaruh pada perilaku masyarakat. Harapannya tentu perilakunya semakin baik.
“Masyarakat punya kecenderungan tertib ketika ada yang mengawasi. Dalam hal ini ETLE yang sifatnya meng-capture bisa mendorong masyarakat lebih was-was,” kata Aan.
Menurutnya, sebenarnya tilang manual sudah sangat baik. Namun terpasangnya ETLE akan mendukung penertiban ini lebih optimal ke depannya. (WL)
Editor : Intan Refa
