NewsPendidikan

Penasaran Industri Radio Bekerja, Mahasiswa Unida Gontor Belajar ke City Guide

Mahasiswa Unida Gontor menyimak dengan seksama pemaparan dari Direktur City Guide FM Eko Setyawan. (Foto: Intan Refa)
Mahasiswa Unida Gontor menyimak dengan seksama pemaparan dari Direktur City Guide FM Eko Setyawan. (Foto: Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Malam minggu memang enaknya jalan-jalan di Kota Malang. Banyak kuliner dan wisata lokal yang menarik. Tapi berbeda dengan kawan-kawan mahasiswa Universitas Darussalam (Unida) Gontor ini. Mereka datang ke Kota Malang justru untuk belajar pada Sabtu (27/9/2025) siang tadi.

Belajar apa? broadcasting tentunya. Kawan dari Unida ini memilih Radio City Guide untuk mempelajari dunia penyiaran sekaligus bagaimana industri radio itu bekerja di tengah disrupsi media yang massif.

Mereka disambut langsung oleh Direktur City Guide FM Eko Setyawan, sekaligus pemateri seputar dunia broadcasting dewasa ini. Mahasiswa semester 4 berjumlah 15 orang ini tampak menyimak dengan seksama dan sesekali mencatat poin-poin yang dirasa penting.

Apalagi saat mengetahui bahwa industri radio, khususnya City Guide telah berevolusi menjadi media konvergensi, mereka terlihat takjub. Wawasan-wawasan baru yang telah mereka terima lewat pemaparan materi itu juga tampaknya cukup menggugah rasa penasaran mereka lebih dalam lagi.

Hal itu tercermin dari sesi tanya jawab, ada yang menanyakan bagaimana implementasinya jika ingin mendirikan radio mahasiswa. Ada juga yang ingin tahu bagaimana visual radio itu bekerja dan sebagainya. Ada pula yang ingin tahu sisi jurnalistik radio, mengingat sebagai perusahaan media harus mematuhi UU Pers.

Salah satu mahasiswa, Muhammad Shidqie mengaku cukup jelas melihat gambaran pengelolaan radio dan teknisnya.

“Setelah saya mendengar (pemaparan) Mas Eko, ternyata radio sudah berevolusi menjadi media yang bisa dikembangkan,” ucapnya.

Setelah itu, mereka juga berkesempatan menjajal masuk ke studio siaran dan on air bersama penyiar. Dosen Ilmu Komunikasi Tubagus Novalul Barokah yang ikut mendampingi mahasiswa ini mengaku ingin menunjukkan bahwa radio itu bukan barang klasik. Tapi tetap terus berkembang.

“Kami punya keinginan untuk belajar kepada City Guide untuk membangun radio berbasis kampus. Bahkan kami berencana mengundang Mas Eko ke Unida,” kata Noval.

Ia berharap City Guide dapat ikut membantu merintis radio mahasiswa dan konsisten melakukan siaran. Begitu pula dengan Muhammad Taqiyuddin yang juga Dosen Ilkom, ia ingin tahu apa saja hal yang bisa dilakukan untuk membuat radio itu menjadi menarik. Khususnya di kalangan anak muda.

“Saya juga berharap radio di daerah itu bisa seperti City Guide,” ungkapnya.

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button