CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pada Pemilu 2019 lalu, ratusan anggota KPPS meninggal dunia pasca pemungutan suara. Kabarnya, meninggalnya petugas KPPS itu akibat kelelahan menghitung surat suara hingga tengah malam. Dalam Idjen Talk bertajuk “Menjamin Kesehatan Penyelenggara Pemilu“, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Malang Marhaendra Pramudya Mahardika menjelaskan berkaca pada Pemilu 2019 lalu maka ada beberapa evaluasi.
“Salah satunya petugas PPS yang maksimal usia 55 tahun. Hal ini karena perlu petugas yang memang tenaganya masih produktif,” kata Dika.
Baca juga :
Parameter kesehatan petugas penyelenggara Pemilu 2024 dari hasil screening akan bisa terlihat hasil tes gula darah, kolesterol sampai tekanan darah. Dika menambahkan banyaknya petugas yang jatuh pada tahun 2019, karena bertepatan dengan pemilihan serentak. Harapannya tahun ini tidak terjadi kembali.
Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Malang Ariyanti menjelaskan setiap calon anggota PPS Pemilu 2024 memang harus mengikuti screening yang difasilitasi oleh BPJS Kesehatan.
“Setiap calon anggota mengisi form kesehatan secara mandiri untuk ditarik kesimpulan yang bersangkutan dalam kondisi sehat atau tidak. Di sini perlu kejujuran setiap calon PPS,” kata Ariyanti.
Pengisian form dan pengecekan sudah berlangsung sejak 10 Januari hingga 25 Januari 2024. Hasilnya nanti akan muncul pada dashboard KPU RI, Kemendagri, Kantor Staf Presiden dan BPJS Kesehatan.
Sedangkan Dosen Departemen Administrasi Publik UB Andhyka Muttaqin berpendapat kegiatan yang paling menguras tenaga memang ketika perhitungan suara karena harus menghitung suara satu per satu. Untuk itu menurutnya sudah saatnya ada inovasi dengan memanfaatkan teknologi.
“Tidak banyak orang yang interest menjadi Petugas Perhitungan Suara karena memang menguras waktu dan tenaga,” kata dia. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
