Menata Pasar Gadang, Kapan Terwujud?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tahap demi tahap, Pasar Induk Gadang mulai berbenah. Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Luh Putu Eka Wilantari mengatakan saat ini para pedagang mulai membongkar kiosnya untuk bersiap relokasi.
“Tempat relokasi sudah di tahap pemadatan tanah untuk selanjutnya dilakukan pavingisasi,” kata Eka.
Pihaknya menargetkan sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun depan pedagang sudah selesai relokasi. Tempat relokasi sendiri berlokasi di sebelah selatan dari tempat semula.
Ketika pemadatan tanah dan drainase sudah siap, maka selanjutnya mulai pembangunan kios-kios. Data para pedagang sudah tercatat dengan harapan penataan di tempat relokasi bisa berjalan lancar.
Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Bayu Rekso Aji menambahkan para pedagang akan menempati pasar relokasi selama 3 tahun, sesuai masa sewanya. Anggarannya mencapai Rp1,3 miliar dari APBD.
“DPRD Kota Malang selalu mendorong Wali Kota Malang untuk berani memutuskan kontrak dengan pihak ketiga yang tidak kunjung menyelesaikan bagian utara pasar yang mangkrak,” kata Bayu.
Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Malang Prof Puji Handayati memandang penataan pasar tradisional memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Kendalanya ada pada kepentingan pihak-pihak yang berbeda sehingga tidak satu suara. Salah satunya adalah potensi pemasukan pedagang yang berkurang akibat revitalisasi ini.
“Strategi yang bisa dilakukan untuk relokasi Pasar Gadang adalah dengan pendekatan partisipatif serta kompensasi yang adil. Termasuk juga memberdayakan pedagang sekaligus pengawasan berkelanjutan,” kata Prof Puji.
Tujuan penataan pasar tradisional sejatinya untuk kebaikan Bersama dengan harapan bisa menciptakan pasar yang tertib, bersih dan nyaman. (WL)
Editor: Intan Refa