Lebaran Rampung, Sampah Menggunung?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLH Kota Malang Arif Darmawan menyebut TPA Supit Urang menerima sampah saat hari pertama Lebaran 2025 sekitar 305,9 ton. Kemudian hari kedua bertambah mencapai 512,9 ton.
“Secara volume turun 10-12 persen dari tahun 2024 di momen yang sama,” jelas Arif.
Kolaborasi dengan masyarakat sangat penting karena sampah adalah tanggung jawab bersama. Seperti kasus sampah di Jembatan Pasar Gadang. Saat DLH Kota Malang melakukan pembersihan, nyatanya masih banyak yang buang sampah di sana.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Dito Arief Nur Akhmadi menilai tata kelola sampah DLH Kota Malang hanya berfokus pada hilir. Karena sampah rumah tangga sampai sampah pasar diangkut langsung ke TPA Supit Urang kemudian baru diolah di sana.
“Anggaran APBD 2025 untuk DLH senilai Rp110 miliar juga habis di operasional dan membayar pegawai tenaga lapangan,” kata Dito.
Sehingga yang menjadi catatan dan evaluasi dari DPRD Kota Malang adalah pengelolaan sampah perlu mulai dari hulu atau rumah tangga. Maka saat sampai di TPA Supit Urang jumlah sampah sudah berkurang.
Sementara itu, Dosen FMIPA UNISMA Dr Sama’ Iradat Toto menyebut masyarakat sebenarnya sudah mendapat edukasi, tapi masih banyak yang abai. Ada rumus 9R di antaranya reduce (mengurangi), reuse (menggunakan Kembali), recycle (mendaur ulang), replace (mengganti), repair (memperbaiki) dan rethink (memikirkan kembali saat mau membeli barang).
“Kemudian ada replant (menanam kembali ini khusus untuk sampah organik), selanjutnya ada reteach (mengedukasi) dan terakhir refuse (menolak dan menghindari barang sulit terurai),” kata Dr Sama’. (NF)
Editor : Intan Refa