NewsPeristiwa dan Kriminal

Laboratorium Narkoba Terbesar di Indonesia Ada di Malang

Konferensi pers pengungkapan clandestine laboratorium narkoba terbesar di Indonesia. (Foto : Intan Refa)
Konferensi pers pengungkapan clandestine laboratorium narkoba terbesar di Indonesia. (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Bareskrim Polri bersama Polda Jatim dan jajaran lain menggelar konferensi pers terkait clandestine laboratorium narkoba terbesar di Indonesia, Rabu (3/7/2024). Ini merupakan hasil pengembangan dari tempat transit peredaran tembakau gorila (sinte) sebanyak 23 kilogram pada 29 Juni di Kalibata, Jakarta.

Dalam press rilisnya, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan setelah melakukan profiling, tembakau gorila tersebut didapat dari pabrik di Kota Malang. Pabrik yang berada tepat di belakang kantor Kelurahan Gadingkasri itu memproduksi 3 produk.

“Antara lain, tembakau sintetis atau sinte/tembakau gorilla, pil ekstasi dan pil xanax yang termasuk psikotropika golongan 1,” kata Komjen Wahyu.

Pihaknya berhasil mengamankan 8 orang tersangka yang masing-masing memiliki peran. Tersangka YC (23) menjadi peracik. Kemudian FP (21), DA (24), AR (21) dan SS (28) yang membantu peracik menyiapkan peralatan dan perlengkapan.

“Kemudian yang bertugas menjadi pengedar atau kurir yaitu RR (23), QR (25) dan KA (21),” lanjutnya.

Pihaknya mengamankan barang bukti 1,2 ton tembakau sistetis (sinte), 25 ribu butir pil ekstasi dan 25 ribu butir pil xanax. Serta ada 40 kilogram bahan baku MDMB-PINACA yang setara dengan 2 ton jika menjadi produk jadi (sinte).

Belum lagi bahan mentah untuk membuat pil ekstasi yang setara dengan 2,1 juta pil. Selain itu, ada juga bahan baku non narkotika lain yaitu 21 kilogram benzil metil keton, 6,7 kilogram natrium borohidride, 17 liter aseton dan prekursor.

“Kemudian 80 liter asam klorida, tepung pekat, mesin pencampur, pencacah, mesin pencetak dan mesin pemanas serta cooler,” kata mantan Kapolda Aceh ini.

Tidak hanya itu, masih ada satu unit TV yang menjadi media zoom meeting para tersangka dengan seorang Warga Negara Asing. Ada dugaan WNA itu berasal dari Malaysia, yang berperan memberikan tutorial pembuatan produk itu melalui aplikasi video conference.

Reporter : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x