CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Kota Malang telah beberapa kali diguyur hujan. Ini menjadi penanda bahwa musim penghujan akan tiba tidak lama lagi. Maka dari itu, masyarakat juga harus bersiap akan potensi banjir maupun genangan yang akan terjadi. Dalam Idjen Talk bertajuk ” Kesiapan Drainase Kota Malang, Jelang Musim Hujan”, Analis SDA Sub Substansi Drainase DPUPRPKP Kota Malang Yocky Agus Firmanda menyebut progres realisasi 35 paket drainase saat ini telah mencapai 83 persen.
“Kurang 3 lokasi drainase lagi yang masih berjalan. Di antaranya drainase utama Jalan Ki Ageng Gribig, Madyopuro dan Bozem. Targetnya akan selesai di awal atau pertengahan Desember,” jelas Yocky.
Sejak tahun 2022 dinas masih fokus membangun drainase utama. Kemudian tahun depan lanjut membangun jaringan drainase yang ada di kawasan pemukiman dan irigasi. Selain itu, dia mengatakan konsep drainase di Kota Malang tidak hanya membuang air saja. Tapi bisa meresap ke dalam tanah.
“Karena kalau semua kita alirkan ke sungai, justru bisa membuat sungai semakin dalam dan berimbas pada elevasi permukaan air tanah,” lanjutnya lagi.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin menyoroti soal anggaran perbaikan drainase yang terbatas. Sehingga dia berharap ada keterlibatan dari Pemprov maupun Pusat.
“Untuk mengurangi titik banjir atau genangan di Kota Malang perlu kolaborasi dari segala lapisan. Mulai dari Pemkot melalui Dinas PUPRPKP sebagai pelaksana. Pemkot juga perlu kolaborasi dengan wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu. Karena ada beberapa wilayah yang banjir akibat kiriman dari daerah lain,” kat Fathol.
Di lain sisi, dia juga berharap pakar dan akademisi juga ikut berkolaborasi. Sehingga kesadaran masyarakat soal hukum membuang sampah di saluran irigasi dan drainase bisa tertanam. Karena sampai sekarang masih ditemui drainase yang penuh sampah seperti di sekitar Jalan Bogor. (NF)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
