CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Sejak Batu Street Food Festival (BSFF) pertama kali digelar pada tahun 2017, selalu menyisipkan kampanye eco festival untuk mengurangi sampah plastik dan styrofoam. Sebagaimana harapan dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Kota Batu periode sebelumnya, Bambang Setia Dharma.
“Jadi kami sampaikan di technical meeting, bahwa semua tenant tidak boleh menggunakan styrofoam atau plastik. Sebagai gantinya, bisa menggunakan kertas atau daun,” kata General Manager Hotel Aston Inn Batu, Didik Rocki Wahyono.
Apalagi, belakangan ini isu penumpukan sampah di TPA Tlekung, sudah tak terbendung lagi. Menurut Rocki ini momen yang tepat untuk menggerakkan masyakat mengurangi sampah plastik seperti kresek, sendok plastik untuk bungkus makanan.
Baca juga :
“Jadi tenant bisa mengunakan kertas yang coklat atau daun. Dan untuk take away-nya gunakanlah paper bag. Itu yang kita gaungkan setiap tahun,” lanjutnya.
Terlebih, tahun ini pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) “Polistic” untuk mengelola sampah pada event ini. Polistic juga ingin berkolaborasi bersama, menjaga agar lingkungan event ini tetap bersih dari sampah yang berserakan.
“Mereka akan menjaga area festival ini dari pembukaan sampai akhir dalam kondisi bersih dan tidak ada sampah berserakan. Mereka akan menempatkan orang-orangnya di acara kita, dengan catatan kita harus memberikan semua sampah-sampah dari event ini ke lembaga itu,” imbuhnya.
Para petugas LSM itu akan mengumpulkan sampah-sampah yang dihasilkan selama event Batu Street Food Festival. Sebagai bayarannya, Polistic akan membawa sampah-sampah tersebut untuk mereka kelola, mulai dari recycle hingga reuse.
“Kami ingin membawa semangat eco friendly dalam festival ini,” pungkasnya.
Editor : Intan Refa
