Tingkat Kemiskinan Kota Batu Terendah di Jawa Timur
CITY GUIDE FM, BATU – Selain pertumbuhan ekonomi, beberapa hal menjadi pekerjaan rumah yang harus dicapai oleh Pemkot Batu hingga tahun 2024 mendatang. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin mengungkapkan tingkat kemiskinan Jawa Timur masih tergolong tinggi dibandingkan dengan daerah lain.
Selain itu juga, indeks pembangunan manusia (IPM) juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Pemkot Batu. Karena melalui indeks ini akan terukur capaian kualitas hidup manusia. Meliputi rentang usia, kesehatan, pendidikan dan kehidupan yang layak.
“Batu memang sudah luar biasa karena tingkat kemiskinannya terendah di Jawa Timur. Tapi kita di jawa timur masih tertinggi kemiskinannya dari segi jumlah, tapi dari segi prosentase kita selalu mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Oleh karena itu kami juga memohon kepada Kota Batu juga punya target penurunan kemiskinan lebih ekstrim lagi di range 3,41 sampai 3,21 persen,” ungkap Yasin.
Sementara prosentase kemiskinan di Kota Batu sebesar 3,79 persen. Sehingga untuk bisa mencapai ke tingkat prosentasi 3,21 diharapkan bisa mudah terlaksana. Kemudian IPM Jawa Timur juga masih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
“Ini PR kita bersama. Target kita di tahun 2024 yaitu 72,85 sampai 74,07 persen. Oleh karena itu Kota Batu kami target 77,04 sampai 78,63 persen. Sekarang sudah 77,22 artinya kalau untuk ke 78 persen mudah-mudahan bisa terlaksana,” harap Yasin.
Dua indikator itu, tingkat kemiskinan dan indeks pembangunan manusia menjadi gambaran dari level pembangunan suatu daerah. IPM khususnya menjelaskan bagaimana penduduk mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan kehidupan yang layak.
Di Jawa Timur sendiri, ada 5 daerah yang memiliki IPM tertinggi. Yaitu Kota Blitar, Kabupaten Sidoarjo, Kota Madiun, Kota Malang dan Kota Surabaya. Posisi IPM Kota Batu sendiri berada di posisi ke 8 dari kota/kabupaten di Jawa Timur. (rep – ref)