NewsPeristiwa dan Kriminal

Ribuan Massa Datangi “Gate Maut” Stadion Kanjuruhan

ribuan massa aksi damai duka cita di Gate 13 Stadion Kanjuruhan (Foto : Oky Novianton)
ribuan massa aksi damai duka cita di Gate 13 Stadion Kanjuruhan (Foto : Oky Novianton)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Masih dalam suasana kelabu memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan, sejumlah massa yang tergabung dalam Jaringan Keluarga Korban Stadion Kanjuruhan berbondong-bondong mendatangi “Gate Maut”.

Mereka berangkat dari depan pintu timur Stadion Gajayana Kota Malang menuju ke Stadion Kanjuruhan. Sejak pukul 15.00 WIB, satu per satu massa berduyun-duyun memenuhi depan Gate 13. Di sana sudah terpasang banner yang memuat foto para korban Tragedi Kanjuruhan semasa hidup.

Beberapa dari mereka juga terlihat membawa foto korban, berjalan perlahan dengan raut wajah sendu. Kemudian, massa aksi damai ini memanjatkan doa dan tahlil kepada para korban dan meninggalkan Gate Maut Kanjuruhan itu pukul 17.00 WIB.

“Aksi damai ini bentuk duka cita yang masih membekas bagi para keluarga korban yang berjuang keras untuk mencari keadilan,” Koordinator LBH Surabaya Pos Malang, Daniel A Siagian.

Baca juga :

Daniel menyebut, ada beberapa poin yang menjadi garis besar dalam aksi damai ini. Salah satunya adalah kasus model B yang dihentikan penyelidikannya oleh Polres Malang. Hingga menunda proses renovasi Stadion Kanjuruhan.

“Kami meminta juga kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir agar tanggal 1 Oktober menjadi Hari Duka Sepakbola Indonesia. Dan tidak ada jadwal pertandingan sepakbola di tanggal itu,” lanjutnya.

Sementara itu, Devi Athok yang merupakan orang tua dari dua korban Kanjuruhan meminta kepada penegak hukum untuk menegakkan keadilan. Dia adalah salah satu orang yang cukup vokal menyuarakan keadilan penegakan hukum untuk para terdakwa.

“Meski kasasi dari Mahkamah Agung memberikan hukuman 2 tahun penjara bagi dua tersangka, tapi itu belum cukup. Sebab, yang menembak belum mendapatkan hukuman dan masih menjabat sebagai aparat keamanan,” kata dia.

Reporter : Oky Novianton

Editor : Intan Refa

Simak kesaksian keluarga korban di sini :

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x