Lantai 3 Pasar Besar Malang Ambrol Timpa Pedagang

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Seorang pedagang bernama Siti Fatimah, warga Jalan KH Malik Dalam, Kelurahan Buring, Kedungkandang mengalami luka serius setelah tertimpa material bangunan lantai 3 yang ambrol di Pasar Besar Malang, pada Selasa (1/7/25) kemarin. Akibat insiden tersebut, korban harus menjalani operasi kaki di RS Panti Nirmala, Malang.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat kondisi pasar relatif sepi. Menurut saksi mata, Samhadi yang merupakan pedagang buah di lokasi kejadian, bangunan tiba-tiba runtuh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.
“Tiba-tiba batu-batu dari atas langsung jatuh. Ramai? enggak, sepi sih, soalnya sudah sore,” ujarnya, Rabu (2/7/25).
Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Bayu Rekso Aji bersimpati dan mengungkapkan keprihatinannya terhadap musibah tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian lebih terhadap kondisi pasar dan menjenguk langsung korban di rumah sakit.
“Kami turut prihatin dan berduka. Ini jadi peringatan serius. Kami juga akan mendorong agar pemerintah kota menambah bentuk santunan, selain yang ditanggung oleh BPJS,” ujar Bayu saat meninjau lokasi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa DPRD Kota Malang sebenarnya sudah menyoroti kondisi Pasar Besar sejak akhir 2024. Rencana revitalisasi bahkan telah diajukan ke pemerintah pusat, namun terkendala penolakan para pedagang pasar.
“Kami sudah anggarkan Rp10 miliar untuk relokasi pasar tahun 2025. Tapi masih menunggu kesiapan dari pemerintah kota dan pedagang. Sayangnya, kemarin ada yang menolak,” jelasnya.
Komisi B DPRD menilai peristiwa ini sebagai momentum untuk mempercepat proses penataan pasar dan relokasi pedagang ke tempat yang lebih aman. Selain aspek teknis dan pendanaan, sosialisasi kepada pedagang juga krusial agar tidak ada penolakan di masa mendatang.
“Pasar besar ini sudah lama butuh pembenahan. Kalau kondisi di dalam tidak layak, banyak yang akhirnya berjualan di luar. Nah, revitalisasi harus menjadi momentum untuk menata ulang semuanya,” tegas Bayu.
Begitu pun Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Luh Putu Eka Wilantari. Ia membenarkan bahwa bangunan tempat kejadian merupakan struktur lama yang telah mengalami kerusakan. Eka mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah awal dengan menutup area rawan dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk proses pembersihan.
“Kondisi bangunan memang tua, terakhir renovasi sudah lama. Kami sudah pasang peringatan dan akan kami laporkan ke pimpinan apakah memungkinkan evakuasi pedagang di sekitar titik rawan,” kata Luh Putu.
Ia menambahkan, pihaknya juga sedang memeriksa apakah korban telah terdaftar sebagai peserta BPJS atau tidak untuk memastikan adanya jaminan pembiayaan medis.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa