NewsPemerintahan

Pemkot Malang Tanam Ribuan Cabai untuk Tekan Inflasi

Momen tanam cabai di Kecamatan Kedungkandang. (Foto: Istimewa)
Momen tanam cabai di Kecamatan Kedungkandang. (Foto: Istimewa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pemerintah Kota Malang memanfaatkan lahan-lahan produktif untuk tanam cabai secara massal Bersama Kelompok Tani Sido Makmur, Jalan Ki Ageng Gribig, Kelurahan Lesanpuro, Kedungkandang. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut gerakan ini menjadi bagian dari program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)untuk merespons lonjakan harga cabai pada beberapa pekan terakhir.

“Hari ini bersama TPID Kota Malang kami menanam 3.000 bibit cabai bantuan dari Bank Indonesia, ditambah 2.000 benih dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Fokus pada cabai karena harganya sedang tinggi, sehingga perlu diantisipasi agar kembali stabil,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Kata Wahyu, Kecamatan Kedungkandang memiliki 40 hektare lahan yang disiapkan khusus untuk pengembangan komoditas cabai. Sedangkan di kecamatan lain, penanaman serupa juga ada di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru seluas sekitar 20 hektare.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi memaparkan bahwa permintaan cabai biasanya meningkat pada Oktober-Desember sehingga memicu kenaikan harga. Karena itu, penanaman dilakukan lebih awal untuk memenuhi kebutuhan pasar pada awal tahun.

Perkiraan cabai ini dapat mulai dipanen pada awal Januari hingga Februari 2026. Begitu pula yang di Kelurahan Merjosari. Slamet memastikan hasil panen dari Kedungkandang, Lowokwaru, dan kelurahan lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang. Mengimbangi arus komoditas dari daerah sekitar seperti Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Lumajang.

“Produksi cabai biasanya bisa panen hingga 12 kali. Panen awal volumenya sedikit, kemudian meningkat hingga panen ke-7, dan mulai menurun pada panen ke-8 hingga ke-10. Total produksi cabai untuk wilayah Kota Malang pernah mengalami bisa mencapai sekitar 3.000 ton,” pungkasnya.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button