OJK Klaim Pertumbuhan Kredit di Malang Stabil
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Malang Sugiarto Kasmuri mengklaim kinerja sektor keuangan di wilayah kerjanya tumbuh baik. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan di wilayah Malang hingga bulan Juli 2023, tumbuh sebesar 12 persen year on year (yoy). Setara dengan Rp 87,8 triliun.
Begitu pula dengan pertumbuhan kualitas kredit juga terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,75 persen di wilayah Malang. Turun 0,75 persen dari tahun lalu. Sedangkan Loan at Risk juga mengalami penurunan juga mengalami penurunan sebesar 4,89 persen, menjadi 9, 38 persen.
“Loan at risk tertinggi adalah perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar Rp 2,68 triliun,” kata Sugiarto.
Baca juga :
Sedangkan penyaluran pembiayaan pada industri keuangan non-bank, konvensional dan syariah, masing-masing tumbuh sebesar 12,6 persen dan 34,2 persen. Kemudian dari segi pasar modal juga turut menunjukkan pertumbuhan positif.
“Ini tercermin dari Single Investor Identification (SID) yang mencapai 23,14 persen sampai akhir semester I tahun 2023,” lanjutnya.
Begitu pula dengan nasabah reksadana juga mengalami kenaikan sebesar 29 persen menjadi 11.470 nasabah sampai akhir Mei 2023. Namun, transaksi saham di wilayah Malang Raya, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo mengalami penurunan.
“Jumlah kepemilikan saham juga menurun 5,5 persen, dengan kontraksi tertinggi di Kota Pasuruan sebesar 16,7 persen yoy,” terang Sugiarto.
Selain itu, OJK Malang juga aktif melakukan literasi keuangan ke seluruh elemen masyarakat. Karena sampai 31 Agustus 2023, pihaknya telah menerima 791 pengaduan, di mana 113 di antaranya adalah pengaduan pinjol dan investasi ilegal.
Untuk mengatasi itu, pihaknya melaksanakan program unggulan untuk mempermudah konsumen mendapatkan kredit. Salah satunya, Program Ojo Percoyo Karo Rentenir (OJIR), yang telah menjangkau 196 debitur dan penyaluran kredit total Rp 988 juta. (srv)
Editor : Intan Refa