Ekonomi BisnisNews

5 Bulan, OJK Malang Terima 373 Aduan Perbankan

Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri (Foto : Oky Novianton)
Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri (Foto : Oky Novianton)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang sudah menerima 373 aduan konsumen. Angka itu terhitung sejak 1 Januari – 31 Mei 2023. Jumlah itu meningkat 22,62 persen dari tahun lalu, di periode bulan yang sama.

“Kenaikan jumlah aduan yang OJK Malang terima, ada plus dan minusnya. Satu sisi, semakin banyak pengaduan masyarakat semakin memahami jika ada masalah lembaga keuangan, kemana harus mengadu,” ujar Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (14/06).

Di sisi lain, soal pengaduan memang menjadi pekerjaan rumah, karena semua pengaduan harus bisa terselesaikan. Baik itu melalui win-win solution, atau bahkan lewat peradilan. Sugiarto menyebut, dari jumlah pengaduan itu paling banyak ada di permasalahan kredit perbankan.

Baca juga :

“Prinsipnya, pengaduannya harus bisa terselesaikan. Dalam jangka waktu 20 hari kerja, kami harus merespon. Setelah itu, kita sampaikan ke konsumen. Konsumen sependapat atau tidak. Bahkan, bisa bertemu di kantor OJK atau langkah lain kalau konsumen tidak sependapat. Bisa juga lewat jalur non litigasi, yakni lembaga alternatif penyelesaian sengketa,” tuturnya.

Jalur lain yang bisa ditempuh, bisa melalui jalur jalur peradilan. Namun, kalau sudah sampai peradilan, OJK tidak dapat memfasilitasi. Sugiarto berharap jumlah pengaduan semakin turun. Meskipun, masalah antara konsumen dan lembaga jasa keuangan akan terus ada, akibat adanya perbedaan persepsi.

“Yang terpenting, pengaduan itu bisa terselesaikan dengan komunikasi yang baik dan solutif,” ungkapnya.

Sementara itu, Sugiarto juga mengklaim kinerja perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan di wilayah kerja OJK Malang mengalami peningkatan. Dia memaparkan, sektor profil risiko kredit yang ditunjukkan dengan rasio NPL menunjukkan perbaikan.

Sedangkan, di pasar modal khususnya transaksi saham menunjukkan tren penurunan. Ini karena, ada peningkatan di pasar keuangan akibat sentimen negatif pasar global.

Reporter : Oky Novianton

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x