Ekonomi Bisnis

Nestapa Pedagang Pasar Relokasi Batu, Setahun Bertahan Merugi

Kondisi pedagang di salah satu sudut Pasar Relokasi (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, BATU – Sejak para pedagang di pasar induk pindah ke Pasar Relokasi yang berada di Jalan Sultan Agung pada akhir tahun 2021 lalu, justru kerugian yang mereka dapatkan. Setidaknya ada lebih dari seribu los bedak yang tersedia, hanya terisi separuhnya saja.

Sisanya ditinggalkan oleh pedagang karena jualan mereka sama sekali tidak laku di Pasar Relokasi ini. Sementara pedagang yang bertahan mengaku tidak punya pilihan lain meski harus tetap merugi.

Sebagian besar los bedak yang ada di sana berbahan galvalum dengan luas masing-masing bedak 2×2 meter saja. Terlebih, area dalam pasar yang lembab, pengap, kumuh dan sempit yang tidak hanya membuat penjual kurang nyaman, pun juga dengan pembeli.

Rusminah, salah seorang penjual sayur yang mengeluhkan kondisi pasar. (Foto : Intan Refa)

Hal inilah yang dirasakan oleh Rusminah (65), pedagang sayur yang berada di area dalam pasar.


“Pasarnya sepi. Ini saya kulakan sawi 3 ikat, sampai sekarang masih 3 ikat. Kalau dulu di pasar yang lama bisa kulakan 20 sampai 25 ikat, kalau sekarang ini sudah 3 hari ga berkurang sama sekali. Di area sini sebenarnya ada sekitar 59 pedagang, tapi ini tinggal 11 an pedagang saja. Kondisi seperti ini sudah setahun sejak tahun baru 2022,” ungkap Rusminah.

Dia menambahkan pedagang di sini rata-rata hanya bertahan satu sampai tiga bulan. Ketika dulu dia berjualan di pasar yang lama penjualannya bisa sampai 1 juta. Dia juga pernah selama 4 hari berjualan tidak ada yang laku. Sementara di Pasar Relokasi ini, mendapatkan uang 100 ribu saja begitu sulit.

Banyak yang berharap pasar induk yang saat ini tengah proses pembangunan bisa segera selesai tepat waktu. Agar para pedagang bisa kembali dan memperbaiki perekonomian mereka yang terpuruk selama setahun belakangan ini.

Melansir laman Kementerian PUPR, Pasar Induk Among Tani Kota Batu merupakan pasar yang dibangun oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pasar ini mulai revitalisasi sejak bulan Februari 2022 dan perkiraan selesai pada pertengahan 2023. Rencananya pasar ini akan bisa menampung 1.733 unit kios dan 1.033 unit los bedak.

Reporter : Intan Refa

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x