Keren! Mahasiswa MaChung Kembangkan Mesin Bahasa Isyarat
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Mahasiswa tingkat akhir Universitas Ma Chung, Nico Alexander bertekad ingin memiliki kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Tekadnya itu dia tuangkan ke dalam penelitian berjudul “Penggunaan Machine Learning dalam Klasifikasi Bahasa Isyarat BISINDO Menggunakan Kamera“.
Ternyata, proyeknya ini menjadi sorotan karena dapat membantu komunitas dan menginspirasi perkembangan teknologi masa depan. Untuk melancarkan tugas ini, Nico berkolaborasi dengan sejumlah pihak yaitu dosen pembimbing Prof Dr Eng Romy Budhi Widodo yang sebelumnya mengembangkan mouse untuk difabel dan Windra Swastika PhD. Tidak hanya itu, Sumiyati dari Gerkatin Kota Malang juga turut andil.
“Proses penelitian proyek ini tidaklah mudah. Saya yang belum pernah sama sekali belajar bahasa isyarat perlu membuat dataset yang akurat dengan melibatkan konsultasi bersama tokoh bahasa isyarat Kota Malang,” kata mahasiswa Teknik Informatika itu.
Dari konsultasi ini, ia kemudian mengajarkan gerakan bahasa isyarat kepada empat orang responden. Nico kemudian mengumpulkan data berupa foto tangan gerakan isyarat lalu melakukan ekstraksi koordinat.
Hasilnya, total terdapat 77 kelas kata yang terdiri dari gerakan numerik, abjad 26 huruf dan kata-kata sehari-hari. Salah satu tantangan yang dia hadapi adalah mengevaluasi perbandingan antara beberapa model classifier, sekaligus mempertahankan kemampuan dari masing-masing classifier tanpa pengurangan ataupun penambahan.
Tantangan lainnya adalah jumlah data yang cukup banyak dan beberapa gerakan bahasa isyarat yang mirip. Namun, Nico berhasil mengatasi hal tersebut dengan baik.
Proyek ini menjadi satu langkah penting menghadirkan inovasi yang dapat membantu pemberdayaan masyarakat difabel. Tak heran, Nico sendiri tergabung dalam kelompok studi Human-Machine Interaction, yang mempelajari komunikasi dan interaksi manusia dengan mesin melalui user interface.
“Kelompok studi ini memfokuskan diri pada kesejahteraan manusia. Siapapun, termasuk penyandang disabilitas dan manual. Agar mereka dapat menjalankan fungsi kehidupan dengan baik,” demikian terang Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Dr Eng Romy Budhi Widodo MT.
Editor : Intan Refa