NewsPeristiwa dan Kriminal

Depresi Tak Kunjung Lulus, Mahasiswa Ceburkan Diri ke Sungai

ilustrasi orang tenggelam (unsplash.com/Stormseeker)
ilustrasi orang tenggelam (unsplash.com/Stormseeker)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Seorang nelayan dikagetkan dengan sesosok mayat terapung di perairan Sungai Brantas, Kecamatan Kalipare pada Senin (8/1). Mayat yang berjenis kelamin laki-laki itu dalam posisi tertelungkup dan dengan kondisi tubuh sudah mulai mengalami dekomposisi.

Kepada Radio City Guide FM, Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah menerangkan setelah menerima laporan itu, personel Polsek Kalipare dan Unit Inafis Satreskrim Polres Malang langsung meluncur ke TKP.

Mulanya, petugas tidak langsung tahu identitas jasad karena mereka tidak menemukan identitas pada korban. Pihaknya kemudian melakukan identifikasi luar, pencocokan pakaian, sidik jari dengan laporan orang hilang yang juga diterima pada Minggu (7/1).

“Setelah kami lakukan pengecekan, baik ciri-ciri pakaian maupun fisik, dugaan kami langsung tertuju pada laporan orang hilang itu,” kata AKP Gandha.

Baca juga :

Untuk memastikan lagi, pihaknya mencocokkan sidik jari dengan data milik Polres Malang dan ternyata hasilnya identik. Setelah itu, pihaknya langsung menghubungi keluarga yang tinggal di Kelurahan Talangagung, Kepanjen itu untuk memastikan sendiri jasad tersebut.

“Dan dari pihak keluarga membenarkan. ‘Iya pak itu adik saya’, begitu katanya,” lanjutnya.

Saat melakukan pendalaman, terungkap dari CCTV milik keluarga korban, bahwa korban MA (24) keluar dari rumah dengan cara memanjat pagar saat pukul 03.01 WIB dini hari. Menurut keterangan kakaknya, adiknya yang masih mahasiswa itu memang mengalami depresi akibat kuliahnya yang tak kunjung selesai.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah

Mahasiswa dari perguruan tinggi di Malang itu ternyata juga sempat melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya dengan cara serupa akibat depresi ini. Dia menceburkan diri ke aliran Sungai Brantas di Talangagung. Beruntung tubuhnya tidak ikut terseret arus dan hanya menderita luka-luka. Pihak keluarga akhirnya menerima musibah ini dan enggan untuk otopsi.

Menurut data Polres Malang, kejadian bunuh diri ini merupakan kedua kalinya selama awal tahun 2024.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x