News

Tuntut Tanggungjawab Tragedi Kanjuruhan, Puluhan Aremania Demo Di Kantor Manajemen Arema FC

Doc. istimewa

CITY GUIDE FM, MALANG – Sudah lebih 100 hari tragedi di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22) lalu, belum menemukan titik terang.

Meski, kasus tersebut akan disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (16/01) besok.

Melihat kondisi itu, puluhan Aremania berunjuk rasa di depan kantor Arema FC, Minggu (15/01/23). Mereka menuntut pertanggungjawaban dari manajemen atas tragedi yang menewaskan 135 orang.

Aksi tersebut, membuat akses di Jalan Mayjend Panjaitan macet total. Bahkan, mereka membawa sejumlah spanduk dan poster tuntutan.

Isi dari poster itu meminta agar manajemen, terutama pemegang saham terbesar PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) Iwan Budianto untuk tidak lepas tangan.

Para Aremania ini menganggap sebagai pemilik Iwan Budianto selama ini seolah lepas tanggungjawab dan tidak tampil ke publik sekalipun sebagai pemegang saham terbesar klub.

Sebagian Aremania ini juga menempelkan empat stiker kekecewaan manajemen tim tidak ikut bertanggungjawab di kantor Arema FC, dua di antaranya ditempelkan di toko resmi merchandise Arema FC.

Dari pantauan, aksi itu berlangsung hanya 10 menit. Nampak tidak terlihat beberapa aparat kepolisian berjaga di depan kantor sekretariat Arema FC.

Perwakilan massa Yoyok mengatakan, aksi ini menjadi bagian dari tuntutan suporter ke timnya sendiri sebagai bagian dari pertanggungjawaban moral.

“Menuntut Arema FC (PT AABBI) selaku klub yang Amoral untuk mundur dari kompetisi,” ucap Yoyok, dalam tuntutan yang dibacakan di hadapan wartawan saat aksi.

Selain itu, Aremania juga menolak segala aktivitas PT AABBI (Arema FC) sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam Tragedi Kanjuruhan untuk beraktivitas atau berkegiatan di Malang Raya.

“Mendesak PT ABBI (Arema FC) sebagai subjek hukum (korporasi) untuk Ikut berpartisipasi aktif dalam upaya #USUTTUNTAS tragedi Kanjuruhan serta kooperatif dalam proses hukum yang berjalan,” tuturnya.

Pihaknya mengancam bila tak ada tindaklanjut dari aksi kali ini, dua pekan atau 14 hari ke depan akan melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar ke manajemen PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).

“Ingat ini puncak kemarahan, ini puncak kemuakkan, dan ini adalah suara tanda bahaya. Apabila sampai 14X24 jam tidak ada iktikad baik dari PT. AABBI (AREMA FC) dalam merespon tuntutan kami, maka akan ada aksi lanjutan lebih besar yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya,” pungkasnya. (OK)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x