CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Fenomena balap liar di Kota Malang seperti tak pernah ada habisnya. Berulang kali terkena razia, tampaknya tidak membuat mereka kapok. Buktinya, balapan liar di sejumlah ruas jalan utama ini kembali lagi, yang membuat masyarakat semakin resah.
Dalam Idjen Talk edisi “Balap Liar Lagi? Kapan Tuntas?”, Kaur Bin Ops Satlantas Polresta Malang Kota Iptu Deddy menjelaskan pihak kepolisian terus berupaya memberantas aksi balap liar. Tidak jarang, pihaknya memanggil orang tua dari pemuda yang tertangkap untuk mendapatkan pembinaan.
“Tentunya untuk memberantas balap liar ini, perlu keterlibatan masyarakat dan orang tua. Agar mengawasi anak-anaknya di rumah, khususnya yang memiliki sepeda motor,” jelas Deddy.
Baca juga :
Selain tindakan tilang saat operasi, pihak kepolisian juga melakukan tindakan preventif juga, salah satunya sosialisasi ke sekolah-sekolah. Hingga ke komunitas kendaraan roda dua dan empat.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Psikologi UMM Adhyatman Prabowo mengatakan membangun sirkuit untuk mewadahi kebutuhan remaja yang hobi balap liar, bisa saja menjadi solusi. Tetapi juga perlu arahan agar ada jaminan bahwa ini memang solusi memberantas balap liar.
“Sepertinya perlu ada kader remaja yang suka balap liar untuk bisa bekerjasama dengan polisi memberantas balapan liar di beberapa titik,” kata Adhyatman.
Menurutnya, memang event balap sudah ada tapi itu berbayar. Sehingga, bisa jadi yang mengikuti hanya yang sudah mampu. Fenomena balap liar ini memang lebih banyak diikuti para remaja, karena mereka berada di fase ingin mendapat pengakuan.
Mereka tidak akan peduli dengan peringatan orang tuanya, karena sudah menjadi kebutuhan dasar untuk eksis. Sosial media juga memiliki pengaruh besar dalam mempopulerkan trend tersebut. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
