NewsPendidikan

Unitri Akan Bantu Biaya Pemulasaran dan Pemulangan Jenazah

Pertemuan antara kampus Unitri bersama jajaran Polsek, Satpol PP, BAIS TNI dan Kodim 0833 (Foto : Intan Refa)
Pertemuan antara kampus Unitri bersama jajaran Polsek, Satpol PP, BAIS TNI dan Kodim 0833 (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pasca kerusuhan yang terjadi di Jalan Raya Tlogomas pada Minggu (25/6) malam, pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) melangsungkan pertemuan dengan sejumlah pihak. Antara lain dari jajaran Satpol PP Kota Malang, Polresta Malang Kota, Kodim 0833 hingga Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Dalam pertemuan pada Senin (26/6) pagi ini, Rektor Unitri Prof Eko Handayanto MSc PhD menampung seluruh saran dan arahan dari pihak aparat. Kasi Operasi Satpol PP Anton Viera meminta pihak kampus untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang budaya dan norma setempat.

Karena memang, mahasiswa yang menimba ilmu di Unitri mayoritas berasal pemuda dari Indonesia Timur. Selain itu, komunikasi dan koordinasi dengan jajaran keamanan juga harus intens, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Usai pertemuan, Prof Eko menuturkan bahwa pihaknya turut bersedih dan berduka atas meninggalnya dua mahasiswanya di waktu yang nyaris bersamaan. Tatkala mendengar pertikaian di Jalan Raya Tlogomas itu, pihaknya sempat khawatir hal itu akan menimbulkan isu sara di tengah masyarakat.

“Saya baca dari berita-berita, itu (konflik) antara anak dari daerah tertentu dengan daerah lain. Kami tidak tahu juga siapa pelakunya, yang jelas korbannya adalah mahasiswa Unitri,” jelas Prof Eko.

Baca juga :

Berpesta merayakan wisuda memang sudah menjadi kebiasaan

Namun, Prof Eko mengatakan bahwa setiap kali selesai wisuda, mahasiswa asal NTT selalu menggelar pesta. Itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Akan tetapi pihaknya tidak mengantisipasi bahwa hal ini akan terjadi, apalagi ada pengaruh minuman keras.

Untuk itu, saat ini pihaknya bersama aparat berwajib tengah mencari tahu siapa penganiaya korban. Apakah memang sesama mahasiswa Unitri atau bukan. Bila memang terbukti pelakunya adalah mahasiswa Unitri, Eko berjanji akan memberikan sanksi yang sepadan.

“Mudah-mudahan segera kita ketahui karena teman dari Polri juga sedang melakukan penyelidikan. Kita akan membantu,” lanjutnya.

Pihaknya juga menyadari bahwa berada di tengah-tengah pemukiman warga, yang pasti ada yang suka dan tidak suka. Eko juga menegaskan setiap setelah penerimaan mahasiswa baru dari NTT, pihaknya selalu memberikan orientasi bahwa mereka adalah warga baru yang harus menyesuaikan diri.

“Kami tadi pagi apel bersama, kita kehilangan dua mahasiswa yang tidak disangka akan terjadi seperti itu. Oleh karena itu, yang bisa kita bantukan adalah membantu mengembalikan asuransi mahasiswa dam bantuan biaya pemulasaran. Serta biaya pemulangan jenazah ke NTT yaitu ke Tambulaka dan Manggarai,” ungkap Eko.

Sebelumnya, FFL (23) nekat mengakhiri hidupnya di kamar kosnya pada Sabtu (24/6). Kemudian, pada Minggu dini hari (25/6), Keisnael Murri meninggal dunia setelah terkena tikaman dari salah seorang rekannya. Penikaman itu kemudian menyulut emosi dari kenalan Keisnael dan melakukan sweeping ke kawasan Tlogomas pada Minggu malamnya.

Reporter : Intan Refa

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x