Idjen Talk

Dindikbud Kota Malang Siap Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Idjen Talk Edisi 1 Maret 2021
Idjen Talk Edisi 1 Maret 2021

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pelonggaran demi pelonggaran mulai diterapkan Pemkot Malang, sejak program vaksinasi COVID-19 sukses. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang pun akhirnya mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Dalam Idjen Talk edisi 1 Maret 2021, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Siti Ratnawati mengatakan, pihaknya sedang melakukan sejumlah persiapan. Seperti pengadaan sarana prasarana sekolah dan sosialisasi soal protokol kesehatan ke sekolah-sekolah.

Pihak dinas sendiri telah memberikan bantuan wastafel dan thermogun ke semua sekolah, mulai dari TK sampai SMP. Begitu pula dengan sosialisasi protokol kesehatan, seperti penerapan jaga jarak bangku siswa, pembatasan jumlah siswa, sampai kantin sekolah.

Baca juga :

Menurut survei, sebanyak 72 persen orang tua siswa setuju dengan rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Dengan catatan protokol kesehatan yang ketat. Untuk menjamin kedisiplinan protokol kesehatan di tiap sekolah, pihaknya sering melakukan pemantauan langsung ke sekolah.

Dinas juga melakukan monitoring dan evaluasi soal kedisiplinan protokol kesehatan. Sementara itu, Wakil Direktur I Pascasarjana Unisma Nur Fajar Arief mengatakan perlu koordinasi yang baik antara dinas pendidikan dan kesehatan serta komite sekolah. Memastikan bahwa pembelajaran tatap muka bisa berlangsung dengan aman.

Menurut Fajar, sekolah harus memperhatikan protokol kesehatan, seperti aturan wajib masker dan jaga jarak. Lalu memperhatikan protokol pembelajaran di antaranya jadwal belajar selama ada pembatasan dan tujuan pembelajaran sesuai kurikulum.

Sementara itu, Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dr Kurniawan Taufiq menegaskan sebelum pembelajaran tatap muka, pemerintah daerah harus memperhatikan positivity rate. Ini bisa diketahui dengan berkoordinasi bersama ikatan profesi dokter atau dinas kesehatan.

Sesuai rekomendasi WHO, suatu tempat terbilang aman dari penyebaran COVID-19 jika positivity rate-nya sekitar 5 persen. Dia juga berharap, pemerintah benar-benar mempertimbangkan secaravmatang, sebelum memulai pembelajaran tatap muka. Karena, Indonesia masih menduduki angka tertinggi kematian anak, akibat COVID-19. (AN/CG)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x