Idjen TalkNews

Sektor Ritel di Malang Masih Tertatih-tatih, Kenapa?

Idjen Talk edisi 11 September 2024, "Sektor Ritel di Malang Makin Lesu, Kenapa?"
Idjen Talk edisi 11 September 2024, “Sektor Ritel di Malang Makin Lesu, Kenapa?”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Jejak resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19 tampaknya belum sepenuhnya menghilang. Masih ada sejumlah sektor yang tertatih-tatih untuk bertahan, salah satunya adalah industri ritel. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) DPC Malang Suwanto membenarkan bahwa sektor ritel belum seluruhnya pulih.

“Kondisi jumlah pengunjung sejumlah mall tidak kunjung naik, bahkan semakin turun seiring dengan kurangnya inovasi secara konsep dari pengelola,” kata Suwanto.

Apalagi saat ini sudah terjadi pergeseran pola perilaku konsumen ketika berbelanja di mall. Biasanya pengelola menggandeng komunitas untuk meramaikan mall, seperti biliar, zumba dan lain-lain. Di sisi lain, perilaku konsumen yang lebih gemar belanja online, juga mau tidak mau pemilik tenant harus beradaptasi.

“Sektor ritel saat ini yang masih mengalami penurunan adalah bidang fashion,” lanjutnya.

Hal ini juga akibat dari banyaknya barang-barang impor murah yang membanjiri Indonesia. Hal ini memang menjadi ancaman bagi industri tekstil.

Sementara itu, Dosen Ekonomi Universitas Merdeka Prof Boge Triatmanto menjelaskan kondisi ritel yang masih tertatih-tatih semakin parah dengan kebijakan pajak dari pemerintah. Ini jelas semakin membebani sektor ritel.

“Ketika pemerintah menaikkan pajak, imbasnya mempengaruhi harga beli yang juga ikut naik. Ini akhirnya membuat konsumen banyak pertimbangan untuk berbelanja,” kata Prof Boge.

Maka, pemerintah mempunyai peranan yang cukup penting untuk menyeimbangkan perekonomian. Menurutnya, seharusnya pemerintah tidak terburu-buru mengambil kebijakan menaikkan pajak, yang justru akan menimbulkan gejolak.

Barulah ketika kondisi ekonomi masyarakat mulai stabil, daya beli juga sudah tampak bergairah maka pemerintah dapat menaikkan pajak. (WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button