NewsPemerintahan

Rawan Longsor di Sumber Brantas, Aparat dan Desa Lakukan Peninjauan

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Aparat kepolisian bersama perangkat desa dan sejumlah unsur terkait melakukan pemantauan di beberapa titik rawan longsor di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Senin (01/12/2025). Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperbarui kondisi lapangan sekaligus menilai potensi kerawanan bencana di kawasan perbukitan tersebut.

Pemantauan melibatkan pejabat kepolisian, perwakilan Polsek Bumiaji, serta perangkat Desa Sumber Brantas. Mereka meninjau kondisi lereng, tebing, dan infrastruktur jalan yang kerap terdampak cuaca ekstrem, terutama saat intensitas hujan meningkat. Wilayah Sumber Brantas dikenal memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap tanah longsor.

Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi titik-titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Selain itu, pemantauan dilakukan untuk memastikan jalur penghubung Batu–Mojokerto tetap aman, mengingat jalur ini merupakan akses alternatif penting bagi masyarakat maupun wisatawan.

“Situasi cuaca ekstrem beberapa waktu terakhir meningkatkan kewaspadaan kita. Desa Sumber Brantas yang berada di wilayah perbukitan memerlukan perhatian khusus. Tujuan hari ini adalah mendapatkan gambaran langsung, mengkaji ulang titik-titik kritis, dan menyelaraskan langkah dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah desa, agar rencana kontinjensi benar-benar siap,” paparnya.

Koordinasi lanjutan dengan BPBD, dinas teknis, dan pemerintah desa akan dilakukan untuk memperbarui rencana kontinjensi. Termasuk di dalamnya sistem peringatan dini, jalur evakuasi, serta upaya penguatan struktur jalan pada titik yang dianggap rentan.

Kepala Desa Sumber Brantas, Suniman, menegaskan bahwa pihak desa akan meningkatkan edukasi kepada warga terkait kesiapsiagaan bencana, serta mempersiapkan langkah penanganan di tingkat lokal apabila terjadi perubahan kondisi lapangan.

Menurutnya, pemantauan rutin di titik-titik rawan longsor akan diperketat menyusul intensitas hujan yang semakin sering terjadi. Pemeriksaan langsung dilakukan untuk memastikan apakah ada lokasi yang membutuhkan penanganan cepat atau perbaikan darurat.

Kegiatan pemantauan ini menjadi bagian dari upaya terpadu antara aparat keamanan, pemerintah desa, dan instansi teknis untuk menghadapi potensi bencana alam, mengingat kontur tanah di kawasan tersebut mudah terdampak ketika cuaca ekstrem terjadi.

Hingga saat ini, jalur Mojokerto–Kota Batu yang melalui Desa Sumber Brantas masih ditutup akibat longsor yang terjadi pada akhir November lalu. Proses asesmen lanjutan masih menunggu keputusan dari BPBD Provinsi Jawa Timur.

Reporter: Asrur Rodzi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button