CITY GUIDE FM, MALANG – Sebagian warga mengeluhkan kondisi jalan di perlintasan rel kereta api yang berada di bawah Flyover Mergosono, Kota Malang.
Pasalnya, jalan di perlintasan rel kereta api tersebut banyak dipenuhi oleh pasir dan batuan kerikil yang berisiko menimbulkan kecelakaan.
Irma (27), seorang pengguna jalan mengeluhkan kondisi tersebut, terutama ketika hendak melintasi jalur kereta api yang berada di bawah Flyover Mergosono.
“Kalau lewat, kondisinya macet. Soalnya kendaraan harus jalan pelan. Dan jalanan di sekitar rel juga berkerikil pasir sampai tidak ada perbaikan,” sebut dia.
Menanggapi hal itu, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, untuk jalur tersebut memang sedang dalam tahap pengerjaan perawatan.
“Itu awalnya ada pekerjaan perawatan dari PT KAI, bahwa ketinggian rel berbeda dengan ketinggian (jalan) yang ada di kanan-kiri dasar. Jadi untuk keselamatan maka kami tinggikan,” ujarnya, Selasa (27/12/22).
Luqman menyebut, batuan kerikil dan pasir yang ada di jalur tersebut merupakan proses perbaikan yang telah dilakukan oleh PT KAI jauh hari sebelumnya. Hanya saja, sampai saat ini jalur tersebut masih menunggu untuk dilakukan pengaspalan.
“Memang prosesnya biasanya 7-10 hari, karena pertama diangkat, lalu penstabilan, baru setelah dianggap aman akan diaspal kembali,” tuturnya kepada reporter City Guide FM.
Luqman menambahkan, terkait pengaspalan jalan di perlintasan rel kereta api tersebut, pihaknya masih ada sedikit kendala dalam memperoleh material aspal.
Ia menyebut, pengaspalan dapat dilakukan paling lambat hari ini. “Ada banyak proses yang sudah dilewati, tapi pelaksana pekerjaan sedang kesulitan mencari material aspal karena di akhir tahun. Tapi janjinya besok sudah diaspal,” lanjut Luqman.
Tak hanya jalan di perlintasan rel kereta api yang berada di bawah Flyover Mergosono, jalur yang berada di kawasan Arjosari pun dinilai cukup riskan meskipun telah diaspal.
Sebab, jalan perlintasan rel kereta api yang berada di kawasan Arjosari dinilai terlalu miring dan dapat mengakibatkan pengendara jalan tergelincir.
“Di Mergosono memang karena ada pekerjaan perawatan, sedangkan yang di Arjosari karena posisi rel terlalu miring. Jadi memang kewaspadaan pengguna jalan harus hati-hati jika melintasi situ,” pungkasnya.
