NewsPendidikan

Pramuka Kwarcab Malang Bentuk Struktur Baru

Pengukuhan Pramuka Garuda di Balai Kota Malang. (Foto: Heri Prasetyo)
Pengukuhan Pramuka Garuda di Balai Kota Malang. (Foto: Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memberikan penghargaan kepada sejumlah anggota Pramuka Garuda dalam Apel Besar Gerakan Pramuka Keluarga Kota Malang pada Senin (18/8/2025). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar pramuka terus aktif menanamkan nilai-nilai kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Harusnya pada 14 Agustus lalu, tetapi karena padatnya kegiatan, baru bisa kita laksanakan saat ini. Penghargaan ini kami berikan kepada mereka yang berprestasi agar ada perhatian dari pemerintah dan terjalin hubungan baik antara anak dengan orang tua,” kata Wahyu, Senin (18/8/25).

Wahyu menegaskan, pencapaian sebagai Pramuka Garuda tidak boleh berhenti pada pengakuan simbolis, tetapi harus diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

“Mereka harus menjadi teladan, bukan hanya di lingkungan pramuka, melainkan juga di sekolah, pertemanan, dan masyarakat. Nilai Dasadarma, Trisatya, serta keterampilan pramuka perlu diterapkan secara nyata,” tegasnya.

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Malang Ginanjar Yoni Wardoyo menambahkan bahwa generasi muda saat ini menghadapi tantangan besar di era digital dan globalisasi.

“Pramuka harus tangguh, cerdas, dan berkarakter. Mereka adalah generasi yang kami percaya mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya.

Lebih jauh, Ginanjar mengatakan Kwarcab Malang tengah membentuk struktur baru berupa Waka, Saka, dan Saku (Satuan Karya dan Satuan Komunitas). Melalui program ini, pramuka akan berkolaborasi dengan pemerintah kota dalam berbagai bidang.

“Misalnya Saka Wisata atau Saka Perkoperasian, sehingga pramuka tidak hanya berkegiatan di internal organisasi, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” jelasnya.

Kwarcab Malang juga menaruh perhatian besar pada pramuka penyandang disabilitas. Kata Ginanjar, setiap gugus depan di tingkat kelurahan harus memberi ruang yang sama agar mereka dapat berkembang.

“Kami terbuka bagi siapa pun. Para pembina juga akan mendapat bekal kemampuan khusus dalam mendampingi pramuka disabilitas. Prinsipnya, jangan sampai ada perbedaan. Semua anak punya hak yang sama untuk maju,” tegasnya.

Dengan langkah ini, pihaknya berupaya menjadikan pramuka sebagai wadah pembinaan karakter yang inklusif, produktif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button