Lippo Plaza Batu Tutup Pukul 22.00 Saat Tahun Baru

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Munculnya surat edaran Pemerintah Kota Batu terkait pelaksanaan perayaan malam Tahun Baru direspon oleh para pelaku usaha. Salah satunya Lippo Plaza Batu.
Manajemen Lippo Plaza Batu memastikan tetap memberlakukan jam operasional normal yakni tutup pada pukul 22.00 WIB. Sama seperti hari-hari biasa, tanpa menggelar acara khusus menyambut pergantian tahun.
Assistant Manager Communication Lippo Plaza Batu Yoga Bagus Januar mengatakan pihaknya menghormati sepenuhnya surat edaran dari Pemkot Batu. Selain menerima edaran resmi, pihak kepolisian juga telah memberikan imbauan secara langsung.
“Memang tidak ada perayaan khusus. Baik show, countdown pergantian tahun, sampai petasan. Kami memang setiap tahun normal saja, buka sampai jam 10 malam,” ujar Yoga.
Yoga menjelaskan, pihak manajemen sebenarnya pernah melakukan uji coba operasional hingga tengah malam pada momen pergantian tahun sebelumnya. Namun hasilnya tidak signifikan dari sisi omzet.
“Dari sisi penjualan tidak terlalu berpengaruh. Selain itu, suhu udara Kota Batu yang cukup dingin membuat pengunjung cenderung tidak bertahan sampai tengah malam,” jelasnya.
Apalagi banyak hotel, restoran, dan destinasi wisata lain telah menyiapkan konsep perayaan masing-masing.
“Kami rasa teman-teman hotel, resto, dan pengelola wisata sudah menyiapkan kegiatan yang lebih sesuai. Jadi kami memang setiap tahun tidak pernah ada countdown tahun baru,” tambahnya.
Sebelumnya, menjelang pergantian Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota Batu menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 658.1/3702/35.79.410/2025. Surat tersebut memuat dua poin utama, yakni empati kemanusiaan terhadap korban bencana serta komitmen perayaan tahun baru yang ramah lingkungan.
Wali Kota Batu Nurochman, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa edaran tersebut dilatarbelakangi oleh bencana banjir di wilayah Aceh dan Sumatera yang menyebabkan korban jiwa serta kerusakan lingkungan.
“Hal ini menjadi perhatian penting bagi kita semua. Kita diimbau untuk menggelar doa bersama atau hening cipta sebagai bentuk empati kepada para korban,” ungkap Nurochman.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa




