News

Komnas HAM Sebut Tragedi Kanjuruhan Disebabkan Gas Air Mata

Dok.istimewa

Nampak berbeda di Kantor Manajemen Arema FC, Jum’at (21/10/22). Sekitar pukul 09.30 hingga pukul 16.30 WIB, Komnas HAM bersama tim pengacara, memeriksa Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Abdul Haris, untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait tragedi Kanjuruhan.

Setelah memeriksa, Komisioner Penyelidikan/Pemantauan Komnas HAM, M. Choirul Anam, mengatakan, pihaknya sudah mengantongi bukti yang kuat.

Bukti tersebut disinyalir menunjukkan, gas air mata menjadi salah satu penyebab utama meninggalnya 134 korban, pasca pertandingan pekan 11 Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) lalu.

“Kami memiliki bukti yang kuat, ada tembakan gas air mata ke tribun, bahkan ke titik-titik krusial yang mengakibatkan banyak jatuhnya korban,” ujarnya.

Dirinya menyebut, bukti itu merupakan sebuah video krusial yang menunjukan titik dimana para korban berjatuhan, saat gas air mata ditembakkan oleh petugas.

“Kami sedang menghitung, berapa yang ditembakkan ke tribun serta di titik mana yang membahayakan. Terlebih, kami punya video yang dititik itu mengakibatkan banyak orang meninggal dunia,” tuturnya.

Hingga kini, pihaknya terus mengumpulkan bukti dan fakta dari beberapa pihak seperti PSSI, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), Mabes Polri, Broadcaster, Manajemen Aremania, dan sebagainya.

“Kita masih mengumpulkan bukti-bukti dari beberapa pihak. Dan disitulah akan terungkap siapa yang paling bertanggung jawab dalam tragedi itu,” lanjutnya kepada reporter City Guide FM.

Hasilnya, Security Officer Arema FC Suko Sutrisno bukanlah yang bertanggung jawab atas tragedi itu. Namun, Suko sendiri kini ditetapkan sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan.

“Jika dilihat framing seperti itu, apakah security officier yang paling bertanggung jawab? ya pastinya bukan,” tambahnya.

Choirul bersama tim Komnas HAM sedang menelusuri secara detail, dari fakta dan bukti yang ada. Ia juga menginginkan agar kasus ini mendapatkan titik terang secepatnya.

“Kami sedang menelusuri itu secara detail, semoga segera selesai. Kita kumpulkan faktanya dan nanti diuji. Dinamika itulah yang kita kumpulkan, baru disimpulkan. Semakin lama peristiwa ini, maka akan semakin terang kebenarannya,” pungkasnya. (Rep : Ok)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x