Idjen TalkNews

Kenapa Ada Pabrik Narkoba di Permukiman Warga?

Idjen Talk edisi 8 Juli 2024,"Kenapa Ada Pabrik Narkoba di Permukiman Warga"
Idjen Talk edisi 8 Juli 2024,”Kenapa Ada Pabrik Narkoba di Permukiman Warga”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kasatresnarkoba Polresta Malang Kota Kompol Harjanto Mukti Eko Utomo menjelaskan sebelum penggerebekan pabrik narkoba beberapa waktu lalu, pihaknya intens melakukan pemantauan.

Kurang lebih satu bulan lamanya, pihaknya bersama Polda Jatim dan Bareskrim Polri memantau target. Setelah benar-benar pasti, tepat 2 Juli 2024 pukul 12.58 WIB, pihaknya langsung melakukan penggerebekan.

“Pelaku juga sempat menyamarkan produknya menjadi Bali-Indonesia bukan Malang,” kata Kompol Harjanto.

Meskipun para pelaku sudah tertangkap, asal mereka sebenarnya bukan asli Malang melainkan Bekasi. Para pelaku ini memiliki pengendali yang merupakan warga negara asing yang masih dalam pengejaran.

“Setelah para pelaku yang ada di Kota Malang tertangkap, Bareskrim, Hubinter dan jajaran polisi Asia Tenggara langsung mengambil alih,” lanjutnya.

Terungkap bahwa mulai dari pembuatan produk sampai pendanaan memang berasal dari WNA itu. Sedangkan sistem komunikasinya, menggunakan CCTV atau webcam yang terkoneksi dengan WNA ini untuk memberikan instruksi dan memantau.

“Tapi para pelaku yang di Malang ini tidak bisa melihat wajahnya, hanya bisa mendengarkan suaranya saja,” jelas mantan Kanit 5 Subdit 4 Ditreskrimum Polda Jatim.

Berdasarkan keterangan pemilik rumah, para pelaku berencana mengontrak selama satu tahun sebagai event organizer. Di sana juga terdapat nama usaha “Mitra Ganesha” tanpa ada penjelasan usaha apa tepatnya.

Meskipun lokasinya bukan berada di kompleks perumahan, tapi memang kawasan yang strategis secara ekonomi. Ada minimarket, ruko-ruko dan kantor kelurahan. Sementara itu, Pakar Sosiologi Unmer Malang Catur Wahyudi menjelaskan saat ini mindset masyarakat soal pemberantasan narkoba, menjadi tanggung jawab aparat kepolisian.

“Jika masyarakat punya mindset memiliki peran dalam memberantas narkoba, maka ini akan menjadi gerakan voluntarism atau kerelawanan,” kata Catur.

Apalagi, adanya produsen narkoba berarti pasti ada kekuatan permintaan pasar. Maka, persoalan narkoba bukan hal main-main. Kasus narkoba di Indonesia menjadi peringkat kedua terbanyak daripada kasus lainnya. (WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x