NewsPemerintahan

Kasus Bullying Meningkat, Unit PPA Polresta Malang Kota Edukasi ke Sekolah

Unit PPA Polresta Malang Kota beri edukasi anti bullying ke sekolah-sekolah. (Foto: Heri Prasetyo)
Unit PPA Polresta Malang Kota beri edukasi anti bullying ke sekolah-sekolah. (Foto: Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Berkaca dari kasus perundungan atau bullying yang dialami seorang siswi di Sukun beberapa waktu lalu, Unit PPA Polresta Malang Kota bergerak menuju sekolah-sekolah untuk roadshow sosialisasi anti-bullying. Berdasarkan data, mulai Januari hingga November 2025 tercatat ada 8 kasus bullying yang terlapor.

Angka ini naik dari tahun 2024 yang hanya 6 kasus. Mayoritas pelaku maupun korban merupakan siswa tingkat SMP.

“Materi yang kami berikan terkait dampak dan pencegahan bullying. Akhir-akhir ini banyak sekali kasus di Kota Malang, dan pelakunya didominasi siswa SMP,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota Iptu Khusnul Khotimah usai memberikan sosialisasi, di SMPN 3 kota Malang, Selasa (25/11/2025).

Menurut Khusnul, dampak perundungan terhadap korban sangat serius. Selain gangguan mental, sejumlah korban bahkan membutuhkan perawatan psikologis jangka panjang.

“Korban bullying ini tidak hanya mengalami satu atau dua kali kejadian. Ada yang berkelanjutan, sehingga menimbulkan gangguan mental. Beberapa korban masih dalam pendampingan psikolog, dan ada yang sampai kami rujuk ke RSJ,” ungkapnya.

Meski banyak terjadi di lingkungan sekolah, tapi ada juga beberapa kasus yang terjadi di luar jam pelajaran. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari salah paham, tekanan kelompok, hingga keinginan pelaku untuk terlihat lebih hebat di depan teman sebaya.

“Terkadang pelaku ingin dianggap kuat oleh kelompoknya. Ada juga yang alasan ‘dari pada kamu dikeroyok orang lain, mending sama kami’,” tambahnya.

Rencananya sosialisasi ini akan menyasar lima hingga enam sekolah dengan bekerja sama dengan salah satu universitas di Kota Malang. Dalam roadshow ini, siswa mendapat edukasi tentang dampak bullying, hukum, hingga layanan konsultasi psikolog.

“Kami menyediakan booth layanan kesehatan dan psikolog, sehingga siswa bisa berkonsultasi langsung bila membutuhkan,” kata Khusnul.

Ia juga mengimbau sekolah tidak menutup mata terhadap kasus perundungan, dan memastikan akses bagi kepolisian serta dinas terkait tetap terbuka ketika penanganan kasus. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangat penting dalam mencegah bullying.

“Anak-anak ini butuh perhatian. Orang tua jangan menyerahkan sepenuhnya pendidikan karakter pada sekolah. Mereka harus menjadi teman bagi anak-anaknya,” tegasnya.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button